Hary Tanoesoedibjo, Presiden Direktur MNC Asia Holding, membagikan kisah inspiratifnya dalam mengelola RCTI, yang diambil alih pada tahun 2001. Saat itu, banyak yang meragukan kemampuannya karena latar belakang pendidikan Hary yang berkaitan dengan bidang keuangan dan sekuritas, bukan penyiaran.

“Orang bilang, ‘Ah kamu pasti nggak bisa, background-nya kan finance,’” kenangnya saat berbicara di sebuah kesempatan.

Meskipun diremehkan, Hary tidak menyerah. Ia percaya bahwa nothing is impossible, tisak ada hal yang tidak mungkin kalau seseorang mau belajar.

Baca Juga: Hary Tanoe: Kalau Punya Jabatan Jangan Hanya Melihat Hak tapi Lupa Tanggung Jawab

Suami dari Liliana Tanoesoedibjo itu pun mulai belajar tentang dunia media secara menyeluruh. Mulai dari produksi, perencanaan, penjadwalan, pemilihan program, hingga cara menghasilkan pendapatan dari iklan dan penjualan program. Ia tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuannya dengan mendalami setiap aspek industri media.

Keinginan untuk lebih memahami seluk-beluk media membawa Hary ke luar negeri. Ia mengunjungi beberapa negara untuk mempelajari cara mereka mengelola industri penyiaran. Singapura dan Malaysia dianggapnya terlalu teratur dan terkendali, sementara Amerika lebih fokus pada segmentasi pasar.

Baca Juga: Wisdom Hary Tanoesoedibjo: Saat Sukses, Jangan Lupakan Peran Orang Lain

Singkat cerita, Hary menemukan solusi di Meksiko, yang saat itu terkenal dengan industri telenovela-nya. Di sana, Hary melihat bagaimana produksi sendiri dapat menciptakan pendapatan yang beragam, mulai dari iklan, langganan, hingga penjualan ke media internasional. Menyadari potensi ini, ia memutuskan untuk membawa konsep serupa ke Indonesia.

Hary kemudian mengembangkan produksi drama sendiri, menciptakan artis lokal, dan membangun manajemen talenta yang kini memiliki lebih dari 600 artis.

“Dulu drama selalu beli dari pihak lain, saya buat sendiri,” ujar Hary, menegaskan tekadnya untuk menciptakan perubahan besar di industri penyiaran Indonesia.

Baca Juga: Hary Tanoe Beber Modal Termahal dalam Bisnis

Kisah perjalanan Hary Tanoesoedibjo menjadi bukti bahwa dengan tekad dan keinginan untuk terus belajar, segala tantangan bisa dihadapi meski tanpa latar belakang yang sesuai.