Haleon Indonesia secara resmi meluncurkan Haleon Pain Management Institute (HPMI) dan memperkenalkan ARJUNA, asisten virtual yang dirancang untuk memberdayakan tenaga kesehatan, dalam acara Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (HISFARMA) Jabar 2025 yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 6–7 September.

Peluncuran ini merupakan yang pertama untuk HPMI di kawasan Asia Tenggara dan Taiwan, menegaskan komitmen Haleon dalam meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat dan mendukung tenaga kesehatan—khususnya apoteker—yang berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan perawatan mandiri sehari-hari kepada pasien di Indonesia.

Baca Juga: Resmi! PERURI dan Kementerian PANRB Jalin Kerja Sama Pengembangan Aplikasi SPBE Prioritas

Haleon Pain Management Institute adalah platform edukasi digital yang dibangun di atas tiga pilar utama: memperkuat pengetahuan dan dukungan pasien, mempercepat ilmu dan riset dalam manajemen nyeri, serta meningkatkan edukasi dan keterampilan praktisi. Didukung oleh fakultas global yang terdiri dari para ahli nyeri ternama, HPMI telah diluncurkan di berbagai negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Pakistan, Kenya, Brasil, dan Afrika Selatan—menjadikan Indonesia sebagai debut pertama di Asia Tenggara dan Taiwan.

Melengkapi HPMI adalah ARJUNA, chatbot berbasis WhatsApp yang dikembangkan khusus untuk tenaga kesehatan. ARJUNA berfungsi sebagai pendamping cerdas, memberikan akses cepat ke informasi produk Haleon, sumber edukasi, dan layanan dukungan. Tenaga kesehatan dapat menggunakan ARJUNA untuk meminta sampel produk, menjadwalkan kunjungan perwakilan medis, mendaftar webinar, dan menerima pembaruan terkini. Dengan lebih dari 24.000 profesional yang telah tergabung dalam database Health Partner Haleon, ARJUNA siap memperkuat keterlibatan dan kolaborasi di komunitas kesehatan Indonesia.

Dhanica Mae Dumo-Tiu, Presiden Direktur Haleon Indonesia, menyatakan, “Studi internal kami menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh masyarakat Indonesia mempercayai apoteker untuk saran pengelolaan nyeri. Kepercayaan ini menempatkan mereka di jantung layanan kesehatan komunitas dan menyoroti kebutuhan akan dukungan yang lebih baik. Dengan peluncuran HPMI dan ARJUNA, kami membekali apoteker dengan alat dan pengetahuan untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Misi kami sederhana: memastikan setiap pasien didengar, setiap profesional didukung, dan tidak ada yang menghadapi nyeri sendirian."

Esti Lestari, Ketua HISFARMA Jawa Barat, menambahkan, “Hampir 29 persen populasi melaporkan keluhan kesehatan dalam satu bulan. Hal ini menempatkan Jawa Barat di antara sepuluh besar di Indonesia. Sebagai organisasi yang mewakili apoteker di Jawa Barat, kami melihat langsung tantangan yang dihadapi anggota kami dalam melayani masyarakat yang sering mengandalkan pengobatan mandiri. Apoteker dipercaya, tetapi tidak selalu diberikan sumber daya untuk mendukung pasien secara maksimal. Itulah mengapa kami menghargai kemitraan seperti ini dengan Haleon."

Kehadiran Haleon di HISFARMA Jabar 2025 juga menampilkan simposium bertajuk “Beyond the Counter: Peran Apoteker dalam Perawatan Mandiri Nyeri dan Batuk” dengan pembicara termasuk Dika Pramita Destiani dan perwakilan HISFARMA Jabar. Perusahaan juga menghadirkan pengalaman interaktif “Pain Journey” untuk memperdalam pemahaman apoteker tentang manajemen nyeri. Selain itu, Haleon memperkenalkan Panadol 4S dan Actifed 25mL, memperluas portofolio perawatan mandiri nyeri dan pernapasan dengan pilihan yang lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia.

Ke depan, Haleon Pain Management Institute menargetkan untuk memberdayakan 20 juta orang yang hidup dengan nyeri pada tahun 2030, memperkuat keyakinan Haleon bahwa tidak ada seorang pun yang seharusnya menghadapi nyeri sendirian. Melalui kolaborasi, edukasi, dan inovasi, Haleon terus memperjuangkan hasil kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.