Grup Modalku mengumumkan telah mengamankan investasi ekuitas senilai Rp398 miliar (US$25 juta) dari Cool Japan Fund (CJF)–dana kekayaan negara Jepang. Investasi ini menandai investasi pertama CJF pada perusahaan fintech di Asia Tenggara. Grup Modalku akan memanfaatkan investasi ini untuk memperkuat bisnis utama pembiayaan UKM di lima pasar operasinya (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam).
Setelah satu dekade melayani UKM dalam mengoptimalkan potensi bisnis mereka, perusahaan akan fokus membantu bisnis mendapatkan pembayaran lebih cepat melalui solusi pendanaan yang inovatif. Grup Modalku juga akan memanfaatkan teknologi dan AI untuk mendigitalisasi serta mengotomatisasi proses awal pemberian pendanaan. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meraih pertumbuhan dan profitabilitas.
Baca Juga: Grup Modalku Raih Fasilitas Kredit Ketiga dari HSBC, Perluas Akses UMKM di Asia Tenggara
Melalui investasi ini, Grup Modalku juga akan memulai kemitraan dengan CJF, memanfaatkan rekam jejak kekuatan Grup Modalku dalam melayani UKM di Asia Tenggara untuk menyediakan layanan keuangan yang mendukung perusahaan Jepang.
"Kami sangat senang dapat mendukung Grup Modalku melalui investasi ini. Rekam jejak mereka dalam mendukung UKM di Asia Tenggara menjadikan mereka mitra yang tepat untuk membantu perusahaan Jepang mengatasi tantangan saat memasuki pasar baru di luar negeri–khususnya di kawasan ini," ucap President and CEO of Cool Japan Fund, Kenichi Kawasaki, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (25/12/2024).
Co-founder and Group CEO of Funding Societies | Modalku, Kelvin Teo, mengatakan, "Kami merasa terhormat atas komitmen dari Cool Japan untuk berkolaborasi dan mendukung perusahaan Jepang dalam ekspansi internasional. Banyak bisnis yang kami layani di Asia Tenggara merupakan perusahaan Jepang, pemasok, dan/atau pelanggan mereka. Bersama CJF, kami berencana untuk memperkuat hubungan ini lebih lanjut."
Pendapatan layanan keuangan digital di Asia Tenggara diproyeksikan akan terus meningkat dengan pendanaan digital sebagai pendorong utama – berkontribusi sekitar 65% dari total pendapatan 2024 (yang hanya mencakup kurang dari 1% dari kesenjangan akses kredit sekitar Rp 40k triliun di kawasan ini), dan diperkirakan akan terus meningkat sekitar Rp3.2-4.8k triliun pada 2030.
Investasi ini mengikuti pencapaian penting Grup Modalku di tahun 2024, meliputi investasi ekuitas strategis dari Maybank dan fasilitas kredit tahunan ketiga dari ASEAN Growth Fund milik HSBC yang merupakan bagian dari komitmen kumulatif sebesar lebih dari Rp1.592 triliun fasilitas kredit. Hingga saat ini, Grup Modalku telah mencapai lebih dari Rp63 triliun pembiayaan bisnis, melayani sekitar 100.000 UKM, dan memproses nilai transaksi bruto pembayaran (GTV) tahunan lebih dari Rp22 triliun–sejak memperluas bisnis pembayaran pada tahun 2022.