Nama Nasaruddin Umar bukan nama baru bagi publik Tanah Air. Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal itu selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh pluralis yang datang dengan berbagai pandangan menyejukan demi merekatkan rasa persaudaraan antar sesama anak bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang.

Laki-laki kelahiran 23 Juni 1959 di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan itu memang dikenal sebagai sosok yang sangat mendambakan perdamaian dan kerukunan umat beragama. Kehidupan yang guyub antar sesama anak bangsa yang datang dari keberagaman latar belakang merupakan salah satu cita-cita mulianya.

Baca Juga: Jejak Perjuangan Ramos Horta: Gerilya Dua Dekade Hingga Sabet Nobel Perdamaian

Ia kemudian mendirikan organisasi lintas agama Masyarakat Dialog antar Umat Beragama (MADIA) sebagai wadah untuk bertukar pikiran antar sesama anak bangsa yang berbeda keyakinan.

Bersahabat dengan Paus Fransiskus

Nasaruddin berpandangan bahwa perbedaan latar belakang budaya dan kepercayaan adalah kekayaan yang harus disyukuri. Perbedaan ini semacam anugerah Tuhan yang mesti dirawat dengan sungguh-sungguh. Ia harus dijaga sepenuh hati. 

Berasal dari kalangan pemuka agama Islam, jebolan IAIN Alauddin Ujung Pandang itu menjalin persahabatan dengan berbagai kalangan bukti bahwa ia memang tokoh yang dengan tangan terbuka siap menerima siapapun tanpa memandang asal usul latar belakang budaya dan agama. Ini sekaligus menegaskan bahwa Nasaruddin adalah tokoh plural yang dipunyai Indonesia.

Nasaruddin dikenal dekat dengan mendiang Paus Fransiskus. Persahabatan keduanya bahkan sempat menjadi sorotan dunia. 

Ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada April 2024 lalu, Nasaruddin langsung mengatakan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam. Nasaruddin juga menerima dan mencium kening Paus Fransiskus.

Potret kesejukan kedua tokoh ini menyita perhatian publik. Foto-foto mereka menyebar dengan cepat di media sosial dan menjadi atensi publik. Keduanya dinilai sudah memberi teladan baik bagi masyarakat.

Ketika Paus Fransiskus wafat setelah kunjungan apostoliknya ke Indonesia, Nasaruddin menjadi salah satu tokoh agama islam yang mengucapkan rasa belasungkawa. Tak hanya itu ia juga berziarah ke makam Paus Fransiskus di Roma beberapa waktu lalu.

“Saya bersyukur dan terharu, bersama pak dubes, diperbolehkan mendekat ke makam (Paus Fransiskus), bahkan mengusapnya,” kata Nasaruddin.

Jejak Karier Nasaruddin

Sebelum sampai pada puncak kariernya saat ini, Nasaruddin Umar sudah aktif diberbagai organisasi keagamaan.

Baca Juga: Whoosh Proyek Untung atau Rugi, Begini Hitung-hitungan Jokowi

Selain mendirikan pengurus Masyarakat Dialog antar Umat Beragama (MADIA) Jakarta pada tahun 1983, Nasaruddin Umar diketahui sempat menjabat sebagai menjadi Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIIK) di Jakarta pada tahun 1992.