Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad ikut mengomentari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang menuding Presiden Joko Widodo sempat ingin merebut kursi Ketua Umum Partai PDI Perjuangan dari tangan Megawati Soekarnoputri. Dasco mengaku dengan kemunculan isu tersebut. Yang bikin Dasco tak habis pikir isu itu justru digulirkan oleh Hasto sendiri. 

"Saya juga heran dengan isu seperti itu,” kata Dasco kepada wartawan Jumat (5/4/2024).

Baca Juga: Bawaslu Bicara Kedekatan Jokowi-Prabowo

Menurut Dasco, apabila isu benar adanya, Hasto tak seharusnya tak mengumbarnya ke publik, sebab baginya itu adalah masalah partai yang bisa dituntaskan secara diam-diam di internal PDI Perjuangan. 

“Sebenarnya itu masalah internal parpol yang sebaiknya dibicarakan di internal dan kemudian tidak diekspos ke publik," tuturnya. 

Lebih lanjut, Dasco berharap semua partai politik melakukan pergantian kepemimpinan sesuai peraturan partai  tanpa harus memantik keonaran yang kemudian diumbar ke publik dan memicu polemik.

"Apapun itu kita berharap semua parpol yang ada di Indonesia ini baik-baik dalam melakukan transisi kepemimpinan,” pungkasnya. 

Adapun isu ini pertama kali digelindingkan Hasto Kristiyanto, dia mengatakan Jokowi mengincar kursi ketum PDI untuk kepentingan politik jangka panjang.

Keinginan Jokowi menggeser posisi Megawati di pucuk pimpinan partai ini ketahuan setelah kepala negara mengutus seorang menteri yang disebut sangat powerfull untuk menemui orang-orang penting  di PDI Perjuangan, di mana sejumlah tokoh PDI Perjuangan  itu diminta membujuk Megawati agar segera turun tahta dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Jokowi. Peristiwa ini terjadi beberapa bulan sebelum Pemilu 2024. 

Baca Juga: Kubu Anies-Muhaimin: Pemilu 2024 Mengalami Disfungsi Elektoral

Baca Juga: Rencana Pertemuan dengan Megawati dan Mencuatnya Desas-desus Pecah Kongsi Prabowo-Jokowi

Jokowi sendiri telah membantah isu tersebut, dia mengatakan pernyataan Hasto sungguh tidak berdasar. Kepala negara juga meminta Hasto  agar tak menggoreng isu yang tak terbukti kebenarannya.