Pada tahun 2014, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Juli sebagai Hari Keterampilan Pemuda Sedunia. Tujuannya sederhana namun krusial: menyiapkan generasi muda agar siap kerja, mampu mendapatkan pekerjaan layak, dan berwirausaha.

Tahun ini, tema global  Hari Keterampilan Pemuda Sedunia adalah “Pemberdayaan Pemuda Melalui Kecerdasan Buatan (AI) dan Keterampilan Digital)'.

Adapun, tema ini menekankan pentingnya keterampilan masa depan dalam menghadapi perubahan cepat di dunia kerja.

Lalu, apa saja keterampilan yang wajib dimiliki generasi muda hari ini? Berikut tiga di antaranya.

1. Literasi Digital

Di era sekarang, siapa pun bisa belajar dan bekerja dari mana saja. Bahkan, seseorang di desa terpencil Rajasthan dapat berinteraksi dengan klien luar negeri hanya bermodal koneksi internet. Inilah kekuatan literasi digital.

Tahun 2025 dan seterusnya, penggunaan perangkat digital sudah menjadi kebutuhan dasar. Literasi digital bukan hanya soal bisa memakai gadget, melainkan:

  • Mengonsumsi informasi secara cerdas, yakni mampu memilah sumber terpercaya, mengukur informasi yang perlu diserap, dan mengabaikan yang tidak relevan tanpa kewalahan.
  • Menciptakan konten digital, misalnya memanfaatkan media digital untuk pembelajaran, portofolio, dan kreativitas, bukan sekadar hiburan.
  • Menjaga keamanan dan etika digital, seperti membuat kata sandi kuat, mengenali potensi ancaman daring, dan memahami etika bersosial media.

Jika dikuasai, literasi digital mampu mengubah seseorang dari ‘nol’ menjadi ‘pahlawan’ dalam karier maupun usaha.

Baca Juga: 5 Kiat Sukses ala CEO Google untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kepemimpinan

2. Soft Skill

Punya ide cemerlang namun kesulitan menyampaikannya? Itu tanda kurangnya soft skill.

Soft skill adalah kualitas pribadi dan perilaku sosial yang membuat seseorang sukses di pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Di dunia kerja, soft skill bahkan sering menjadi pembeda utama. Beberapa yang sangat penting adalah:

  • Komunikasi: Menjelaskan ide dengan jelas, mendengarkan orang lain, serta memberi dan menerima umpan balik dengan bijak.
  • Pengambilan keputusan: Berani memilih dan bertanggung jawab atas keputusan tanpa selalu menunggu arahan.
  • Kerja sama tim: Mampu bekerja harmonis demi tujuan bersama dan menyelesaikan konflik dengan dewasa.
  • Pemecahan masalah dan berpikir kritis: Mengidentifikasi tantangan, menganalisis pilihan, serta menemukan solusi efektif dengan tenang.
  • Kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas: Terbuka pada hal baru dan cepat beradaptasi di lingkungan yang terus berubah.

Tak heran, mereka yang memiliki soft skill kuat sering lebih cepat direkrut dan dipromosikan.

3. Keterampilan Teknis dan Vokasional

Teori tanpa praktik ibarat pedang tanpa bilah. Di dunia kerja, keterampilan teknis dan vokasional menjadi senjata nyata untuk bersaing.

  • Keterampilan teknis mencakup kemampuan praktis di bidang teknologi (misalnya pemrograman komputer dan analisis data), manufaktur (pengelasan, pertukangan), kesehatan (mengoperasikan peralatan medis), hingga teknik (mekanik atau sipil).
  • Keterampilan vokasional lebih bersifat spesifik sesuai minat, misalnya tata boga, tata rias, desain grafis, atau keahlian lainnya yang bisa diasah melalui pelatihan vokasi.

Selain memudahkan mendapat pekerjaan, pendidikan vokasional juga membuka jalan untuk berwirausaha. Seseorang dapat mulai melatih keterampilan sejak sekolah atau setelah lulus untuk langsung terjun ke industri, mengisi kekurangan tenaga terampil, atau bahkan membangun bisnis sendiri.

Baca Juga: Di Indonesia, Kaum Ekstrovert Berpeluang Lebih Sukses Ketimbang Introvert