Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tak terima dengan pernyataan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman yang menyebut pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangang Tendensius lantaran menyebut TNI-Polri tak netral di Pemilu.
Hasto menyatakan, pernyataan Megawati yang disampaikan dalam orasinya di kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang digelar pada Sabtu (3/2/2024) itu benar adanya.
Hanya saja Dudung ketika menjabat KSAD tak bisa mendeteksi anak buahnya yang tak netral. Dia lantas menyebut Dudung lebih banyak mengurusi anaknya yang tak lolos Akademi Militer (Akmil) sehingga masalah internal TNI tak pernah diketahui.
Baca Juga: Ahok: Kalau Pemimpin Negeri Ini Tidak Setia pada Sumpah Jabatan Kita Tinggalkan, Nggak Ada Urusan
"Pak Dudung sebenarnya harusnya tahu, tetapi ketika beliau menjadi KSAD itu kan lebih banyak mengurus anaknya yang tidak lolos kemudian terjadi perdebatan dengan Pak Andika," kata Hasto kepada wartawan Senin (5/2/2024).
Persoalan anak Dudung sempat gagal menjadi taruna Akmil itu terungkap dalam rapat DPR pada 2022 lalu. Anggota dewan menyebut persoalan tersebut menimbulkan 'pertentangan' antara Dudung dan Panglima TNI ketika itu, Andika Perkasa. Anak Dudung itu akhirnya dinyatakan lulus.
"Pak Dudung sampai lupa persoalan yang ada di lapangan karena lebih mengurus anaknya (agar) bisa lolos di Akmil saat itu," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Megawati berpidato dalam kampanye akbar pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (3/2/2024). Presiden ke-5 RI itu menyebut TNI dan Polri tidak netral dalam gelaran Pemilu 2024.
Baca Juga: Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud MD Berupaya Melemahkan Pengaruh Jokowi di Pilpres 2024
"Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini artinya diizinkan untuk mengikuti yang namanya Pemilu, Pemilihan umum langsung adalah hak rakyat bukan kepunyaan kalian, ingat," ujar Megawati.