Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeritik pemberian bantuan berupa mi instan untuk para korban bencana, bantuan mi kata di justru memicu masalah baru bagi masyarakat yang sedang tertimpa bencana. Menurutnya, bantuan seperti ini sama sekali tidak efektif. 

“Kalau mi semua, kembung perut orang," ujar Megawati dalam pidatonya pada agenda Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang digelar PDI Perjuangan di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur dilansir Sabtu (20/12/2025). 

Baca Juga: Askrindo Hadir dalam Pemulihan Psikologis Anak Terdampak Bencana

Megawati mengatakan, bantuan berupa mi instan merupakan sesuatu yang sangat lazim di Indonesia dan itu terjadi sejak lama, Megawati sudah menyaksikan hal ini berulang kali, termasuk ketika dirinya menjabat wakil presiden beberapa tahun silam. 

Megawati mengatakan, bantuan berupa mi instan selain memicu penyakit baru, bantuan tersebut juga hanya menyusahkan sebab di tengah bencana, masyarakat dipaksa untuk mencari memasak mi tersebut. 

"Gudang isinya hanya mi. Lah kok mi, mau bikin mi bagaimana ya? Kalau mau diberi air, jadi mi rebus. Jadi mesti ada untuk merebusnya. Kan harus ada api, padahal dalam keadaan bencana kering. Bencana kering itu kebakaran dan sebagainya," tutur Megawati. 

Oleh karena itu, menurut Megawati, penting bagi setiap petugas di lapangan maupun pihak yang memberi sumbangan untuk mengetahui kebutuhan dasar para korban.

Hal ini juga harus diingat oleh relawan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan.

 "Oleh sebab itu, tadi yang sudah datang dari daerah masing-masing saya minta tolong untuk ditanya ini butuh apa," kata Megawati

Ia menyampaikan bahwa penting untuk menyesuaikan jenis makanan dengan kondisi cuaca di lokasi bencana. Penyajian makanan dari dapur umum milik PDI Perjuangan harus hangat dan layak.

Baca Juga: Prabowo Soroti Masalah Lingkungan yang Diduga Menjadi Biang Kerok Bencana Sumatra - Aceh

 "Dapur umumnya harus menyediakan masakan yang hangat. Bukan masakan 'basah' dalam arti sebenarnya, tapi karena suasananya yang basah (hujan atau banjir), maka makanan hangat sangat dibutuhkan," jelas Megawati