Ketua Bidang Pengembangan SDM Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumarjono Saragih mengatakan bahwa kopi dan sawit memiliki persamaan. Keduanya merupakan komoditas global kebanggaan Indonesia.
"Kopi dan sawit punya persamaan. Komoditi global kebanggaan Indonesia," terang Sumarjono di Instagram pribadinya yang dikutip Olenka pada Jumat (13/09/2024).
Sebagai komoditas global, Sumarjono mengatakan kopi dan sawit harus beradaptasi dengan tren global, salah satunya adalah keberlanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan sosial dan tata kelola yang baik.
"Sebagai komoditi global harus adaptasi tren global. Salah satu trend global menggunakan mantra "sustainability" alias keberlanjutan," jelasnya.
Baca Juga: Tantangan Pengembangan Industri Hulu-Hilir Kelapa Sawit
Berbicara mengenai komoditas kopi, Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Pasalnya, setidaknya ada 26% kopi nasional dihasilkan dari Sumsel.
"Tercatat tidak kurang 26% kopi nasional dihasilkan dari Sumsel dan 100% milik petani. Tidak ada milik perusahaan," ucap Sumarjono.
Ia menjabarkan bahwa Pemerintah Sumsel memiliki program khusus di tengah harga kopi saat ini yang sedang tinggi. Selain pemerintah daerah, sejumlah lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dan APINDO Sumatera Selatan juga turut berperan aktif.
Baca Juga: Prediksi Kenaikan Harga Kopi hingga 2025, Dampak Penurunan Produksi di Berbagai Negara
"Literasi dan inklusi keuangan digarap OJK. Saat yang bersamaan, APINDO menggarap Sustainable Coffee Initiatives (SUCOFI) yang diadopsi dari praktik baik sawit," tutupnya.