Climate Innovation Week 2024 kembali digelar pada 21-22 September 2024 di Creative Hall (M Bloc Space), Jakarta. Program yang diinisiasi oleh Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation ini juga didukung oleh PT Bank HSBC Indonesia.

Kegiatan yang menghadirkan hingga 20 ecopreneurs ini menjadi wujud sekaligus wadah kolaborasi dalam mendorong inovasi sebagai solusi permasalahan iklim di Indonesia dan dunia. Mengusung tema #ActNowChangeChangeTomorrow, Climate Innovation Week mempertemukan ecopreneurs dengan para pelaku industri, media, akademisi, masyarakat luas, serta pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK) Kementerian LHK, Luckmi Purwandari, menyampaikan apresiasi KLHK atas inisiatif kegiatan ini. Ia mengatakan, Climate Innovation Week yang memunculkan inovasi dan solusi permasalahan iklim di tengah masyarakat akan menjadi harapan besar menuju target capaian nasional.

Baca Juga: Gandeng Pandawara, Yayasan WINGS Peduli Gelar Program Kemerdekaan Bertema Lingkungan

"Program Climate Innovation Acceleration dapat membuka peluang bertumbuhnya inovasi hijau di Indonesia. KLHK melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) juga siap untuk berkolaborasi mendukung inovasi-inovasi hijau lainnya," ungkap Luckmi di Jakarta, Sabtu, 21 September 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, yakni  Nuni Sutyoko menyampaikan bahwa HSBC Indonesia turut memberikan dukungan dana filantropi bagi para ecopreneurs untuk mengimplementasikan ide proyek dan menerapkan solusi nyata di tengah masyarakat. HSBC Indonesia juga aktif menjadi bagian pendorong inovasi lokal dari anak muda yang berprestasi di Indonesia.

"Melalui Climate Innovation Acceleration Program, kami berharap dapat terus mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan berbasis inovasi di Indonesia, terutama yang dapat mencetak berbagai inovasi yang berguna bagi kelestarian lingkungan, menciptakan lapangan kerja hijau (green jobs), serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia," ungkap Nuni.

Chief Executive Officer Ecoxyztem, Jonathan Davy, mengatakan bahwa Climate Innovation Week 2024 akan menghadirkan berbagai diskusi panel, workshop, dan penampilan seni dari para komunitas anak muda yang berfokus pada pengembangan dan penerapan solusi berkelanjutan di berbagai sektor. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi baru yang keren, tetapi juga tentang membangun suatu ekosistem agar inovasi yang diciptakan menjadi tepat guna untuk menyelesaikan masalah yang ada.

"Program ini menjadi satu pondasi kokoh bagi kami untuk terus menghubungkan inovasi, talenta, dengan peluang investasi dan market agar sektor climate-tech semakin tumbuh dan berkelanjutan tidak hanya di level nasional namun bisa bertumbuh di level global," Jelas Davy.

Sebagai informasi, Climate Innovation Acceleration 2024 melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa dan civitas akademika di 7 kota besar di Indonesia serta memberikan pendampingan dan access to market kepada 30 high school & university dan early-stage startups atau yang biasa disebut ecopreneurs. Para finalis juga mengikuti sesi business matchmaking (untuk early-stage startups) dan demo day (untuk memilih 5 high school & university startups). Secara keseluruhan, ada 20 finalis dari tiap level berhasil mengimplementasikan solusinya selama dua bulan mulai dari Juli sampai Agustus 2024 bersama para mitra yang dipilih.