Nama Summarecon tak bisa terlepas dari nama Soetjipto Nagaria, sang founder dan pemilik perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia. Dan, dalam perjalanan waktu 49 tahun Summarecon Agung berkiprah dalam dunia properti, Soetjipto Nagaria meyakini satu prinsip, yakni komitmen.

“Yang kita pegang selama ini terutama di segi komitmen. Jadi kita membangun kepercayaan. Kita pegang komitmen dan kita jaga komitmen itu,” tutur Soetjipto, dalam sebuah video yang diunggah kanal Summarecon Bekasi, dikutip Olenka, Rabu (8/1/2025).

Sekedar menilik ke belakang, pada awalnya Soetjipto Nagaria mengembangkan kawasan Kelapa Gading dari rawa-rawa hingga menjadi sebuah kota dalam kota yang paling dinamis di Jakarta.

Kejelian pria yang terlahir dengan nama Liong Sie Tjien itu mewujudkan Kelapa Gading sebagai pusat permukiman modern, pusat perdagangan dan perkantoran itu, kini semakin menggurita dengan lahirnya kota-kota modern baru persembahan Summarecon Agung di berbagai wilayah di Indonesia.

Soetjipto mengatakan, Summarecon bisa besar seperti sekarang ini karena pihaknya punya komitmen pada konsumen, selalu memperhatikan konsumen, dan fokus pada usaha properti. Semua hal yang dasar, kata dia, bukan hal yang besar, akan tetapi jika dilakukan dengan benar, hasilnya akan besar.

Menurut pria kelahiran 6 Desember 1940 ini, meski seringkali pebisnis seperti dirinya dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam perkembangannya, namun untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan suatu prinsip yang dapat membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah alasan mengapa komitmen dalam berbisnis sangat penting untuk dimiliki.

Baca Juga: Mengenal Soetjipto Nagaria, Sosok di Balik Summarecon Agung

“Contoh nyata komitmen yang kita pegang itu seperti saat kita sudah ucapkan bahwa di Sentra Kelapa Gading ini akan kita bangun mall yang besar, dan dibangun secara bertahap. Tapi saat itu ada krisis moneter, dimana keadaan sangat susah sekali itu (dapat) tanah di pusat. Di Sentra Kelapa Gading itu banyak orang itu minati untuk dijual dan mereka itu dapat membeli sebagai ruko,” tutur Soetjipto.

“Kalau kita jadikan ruko, wah habislah sudah. Sudah tidak ada Sentra Kelapa Gading seperti sekarang ini. Maka waktu itu kita pertahankan terus, karena kita mau mewujudkan apa yang sudah jadi komitmen kita. Kita mau bangun satu mall yang besar,” sambung Soetjipto.

Dikatakan Soetjipto, apa yang dijalankan Summarecon saat itu adalah wujud komitmen dan tanggungjawab kepada konsumen. Menurut Soetjipto, pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh konsumen.

Menurutnya juga, sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, tentu sama artinya dengan bunuh diri karena dapat berimbas pada hilangnya kepercayaan dari konsumen.

“Apa yang sudah kita janjikan kepada konsumen rumah kita, seperti kita janjikan mereka serah terimanya kapan, jadi kalau pada saatnya ternyata kita tidak bisa deliver dalam arti kata terlambat. Kalau itu adalah di sudut dari kita yang tidak benar, kita bayar denda kepada mereka. Hal ini adalah contoh-contoh dari bagaimana suatu komitmen kita terhadap pelanggan,” tandas Soetjipto.

Baca Juga: Peran Keluarga Nagaria di Bisnis Summarecon Group