Founder Cimory Group, Bambang Sutantio, memiliki pandangan yang dalam tentang arti kesuksesan dan keberlanjutan dalam bisnis keluarga.

Bagi pengusaha yang telah puluhan tahun membangun kerajaan bisnis di industri makanan dan minuman ini, kunci dari pertumbuhan perusahaan bukan hanya soal strategi atau modal, tetapi tentang investasi pada generasi penerus.

“Saya pikir kita ini juga dalam membangun bisnis tidak hanya investasi di bisnisnya, tetapi juga investasi di anak-anak,” ungkap Bambang, dalam sebuah video, sebagaimana dikutip Olenka, Minggu (2/11/2025).

Pria kelahiran 26 Desember 1958 ini lantas menekankan bahwa kesuksesan sejati sebuah usaha keluarga terletak pada kemampuan generasi berikutnya untuk melanjutkan dan mengembangkan warisan tersebut.

Menurut Bambang, banyak pengusaha yang masih terjebak dalam pola pikir single fighter, berjuang sendiri karena merasa paling tahu dan paling berpengalaman. Padahal, cara berpikir seperti itu justru bisa menjadi penghambat bagi keberlanjutan usaha.

“Biasanya generasi satunya ini bilang, ‘loh, aku kan yang bangun, saya yang tahu semua’, sampai akhirnya susah melepas. Tetapi kalau kita mau perusahaan keluarga ini menjadi korporasi yang berkesinambungan, panjang, legasinya ada terus, kita mesti melakukan alih generasi,” jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Bambang Sutantio, Pengusaha di Balik Merek Cimory dan Kanzler yang Terkenal

Ayah dari Wenzel, Axel, dan Farell Sutantio ini pun berbagi bahwa ia sudah mempersiapkan proses alih generasi sejak dini.

“Dan itu saya melakukannya cukup early in my young age sebetulnya. Saya umur 60 sekian sudah berpikir untuk mundur. Bukan mundur teratur, tapi mundur untuk diposisi mengawasi anak-anak dan dilepas,” tuturnya.

Keputusan tersebut terbukti tepat. Kini, generasi kedua keluarga Sutantio berhasil membawa Cimory Group ke tahap pertumbuhan yang lebih besar dan berkelanjutan.

“Investasi terbaik yang pernah saya lakukan bukanlah pada perusahaan Cimory Group, melainkan pada pendidikan dan pengembangan anak-anak,” tegasnya.

Pria lulusan University of Berlin ini pun lantas mengenang bagaimana anak-anaknya sering berseloroh tentang perjalanan bisnis keluarga mereka.

“Anak-anak saya sering bergurau, katanya investasi papa yang paling berhasil itu ya di anak-anak,” bebernya sambil tersenyum.

Terakhir, Bambang pun mengakui bahwa kebahagiaan terbesarnya bukan lagi ketika melihat Cimory Group berkembang pesat, melainkan saat menyaksikan anak-anaknya mampu mengambil tongkat estafet kepemimpinan dengan percaya diri.

“Karena saya akhirnya bisa mundur, dan mereka bisa maju membesarkan perusahaan yang kita rintis,” pungkasnya penuh rasa syukur.

Baca Juga: Tentang Cimory dan Peran Perempuan di Dunia Industri Profesional