Sebagai respons atas tantangan yang muncul di tengah bonus demografi Indonesia dan berkembangnya kecerdasan buatan (AI), Monash University, Indonesia menawarkan sejumlah program Magister yang dirancang sesuai kebutuhan industri untuk menjawab tantangan profesi masa depan. Program-program tersebut mencakup Business Innovation, Cybersecurity, Data Science, Urban Design, Public Health, Public Policy & Management, serta yang terbaru adalah program Marketing & Digital Communications dan Master of Sustainability.

Seluruh program ini disebut diminati secara global dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja masa depan, menjadikannya pintu menuju kesuksesan di dunia profesional dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Survei The Economist menunjukkan, 60% pekerja di Indonesia memprioritaskan pengembangan keterampilan digital, sedangkan 88,3% responden lainnya mengakui keterampilan terkait sebagai fondasi yang mendasar.

Baca Juga: Dibuka Mulai Lusa! SGM Siap Salurkan Dana Pendidikan Senilai Rp2 Miliar untuk 70 Anak Indonesia, Ini Mekanisme Pendaftarannya!

"Rangkaian program Magister yang kami tawarkan adalah bukti komitmen Universitas dalam mencetak talenta masa depan. Kami optimis dapat melahirkan calon pemimpin yang progresif dan visioner. Hal ini dimungkinkan berkat kombinasi pembelajaran transformatif dan kurikulum berkelas dunia yang relevan dengan konteks lokal Indonesia," terang Tantia Dian Permata Indah, COO dan Vice President (Operations and Enterprise), dikutip Kamis (6/6/2024).

Tak hanya itu, Monash University, Indonesia juga diakui sebagai salah satu tujuan pendidikan tinggi untuk program beasiswa dalam negeri, yakni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Australia Awards Indonesia Nusantara yang makin menambah ketertarikan changemakers untuk bergabung.

Rencana strategis Monash University, Indonesia tahun ini mencakup peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satunya adalah bermitra dengan 10 universitas swasta terkemuka untuk menumbuhkan minat para lulusan dalam melanjutkan studi Magister dengan sejumlah manfaat.

Selain itu, Monash University, Indonesia juga menawarkan kesempatan belajar di kampus Indonesia dan Australia. Kerja sama dengan PT PLN (Persero) menjadi contoh terbaru yang memungkinkan karyawannya untuk belajar satu tahun pada program Master of Business Innovation di kampus Indonesia, serta satu tahun pada program Master of Engineering di kampus Australia.

Mendorong Perubahan: Dedikasi Monash University, Indonesia terhadap Penelitian yang Berdampak

Memasuki tahun ketiga sejak resmi berdiri, Monash University, Indonesia membagikan sejumlah pencapaian yang memberikan dampak berarti bagi Tanah Air. Di tengah lanskap politik Indonesia yang dinamis, partisipasi dan dukungan Monash University, Indonesia terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia tahun 2024 meraih atensi luas.

Salah satu kontribusi yang disorot adalah peluncuran Hate Speech Monitoring Dashboard, sebuah perangkat berbasis AI karya duet Associate Professor Ika Idris dan Derry Widjaja dari Monash Data and Democracy Research Hub (MDDRH) yang berkolaborasi dengah Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Temuan dashboard ini menunjukkan kenaikan ujaran kebencian yang menargetkan kelompok minoritas, yang menggarisbawahi perlunya tindakan proaktif dalam melawan retorika yang memecah belah. Dashboard ini melacak ujaran kebencian secara real time di tiga platform media sosial mulai 1 September 2023 hingga Januari 2024.

"MDDRH bersama dengan Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node merupakan sejumlah pusat penelitian yang didirikan oleh Universitas untuk mengatasi tantangan lokal dan global. Kami berkomitmen memainkan peran integral dalam membina generasi pemimpin dan inovator selanjutnya, seraya menciptakan masa depan yang lebih cerah dan inklusif. Sudut pandang positif ini menjadi dasar komitmen Universitas terhadap penelitian yang unggul," jelas Associate Professor Ika Idris dari Public Policy and Management, yang juga menjabat sebagai Co-Director of the Data & Democracy Research Hub (Indonesia).

Baca Juga: Kontribusi Bakti BCA untuk Sektor Pendidikan di Indonesia, Ikut Tingkatkan Literasi Membaca Juga!

Sabina Satriyani Puspita, Assistant Professor, Public Policy and Management, Monash University, Indonesia, memaparkan sejumlah hasil riset yang dilakukan pusat penelitian Universitas. Adapun MCCCRH Indonesia Node baru saja meluncurkan sebuah buku berjudul Navigasi Isu Perubahan Iklim di Pemilu 2024 yang membahas kesenjangan antara kekhawatiran pemilih muda terhadap iklim dan pengabaian politik, serta menekankan pentingnya dialog yang lebih baik untuk mendorong literasi perubahan iklim di kalangan masyarakat dan pemimpin politik.

Selain itu, beberapa publikasi berdampak lainnya oleh Monash University, Indonesia meliputi makalah pada jurnal Science tahun 2023 berjudul "Impacts of metal mining on river systems: a global assessment", serta makalah di jurnal The Lancet Global Health berjudul "Impact of the COVID-19 pandemic on tuberculosis control in Indonesia: a nationwide longitudinal analysis of program data".