PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melalui program Bakti BCA memberikan perhatian dan kontribusi positif terhadap sektor pendidikan di Indonesia. Kontribusi tersebut diimplementasikan ke dalam beberapa program, mulai dari beasiswa, literasi membaca, hingga program dukungan bagi disabilitas.

EVP Corcom & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menyampaikan bahwa salah satu program Bakti BCA di sektor pendidikan adalah pemberian beasiswa kepada 700 mahasiswa di 20 universitas di Indonesia. Mayoritas universitas tersebut merupakan universitas negeri yang tersebar mulai dari Sumatera hingga Papua. Hera menyebut, nilai beasiswa yang diberikan BCA kepada mahasiswa mencapai Rp10 juta.

Baca Juga: Pertahankan BCA Mobile, Apa Saja Keunggulan Aplikasi myBCA?

Beasiswa-beasiswa tersebut, tegas Hera, tidak hanya diberikan kepada mahasiswa berdasarkan nilai akademis, tetapi juga kepada mahasiswa dengan kemampuan finansial terbatas. Begitu pun dengan mahasiswa yang memiliki prestasi dari segi talenta di luar akademis, BCA juga memberikan beasiswa tersebut.

"Orang sukses itu tidak melulu soal akademis. Kami juga memberi ruang bagi teman-teman yang secara finansial tidak mampu atau yang memiliki talenta. Kami beri ruang bagi mereka untuk mendapatkan beasiswa dari BCA," pungkas Hera dalam wawancara bersama Olenka di sela-sela BCA Expoversary 2024 di ICE BSD, Jumat, 1 Maret 2024.

Baca Juga: BCA Target Berikan 2.000 Sertifikat Halal Gratis untuk Dukung UMKM Go-Export

Kontribusi Bakti BCA di sektor pendidikan berikutnya adalah sekolah binaan. Hera mengatakan, saat ini BCA memiliki 20 sekolah binaan yang lokasinya tersebar mulai dari Barat hingga Timur Indonesia. Salah satu fokus BCA terhadap sekolah binaan tersebut ialah peningkatan literasi membaca.

"Itu kami lakukan karena da menunjukkan di wilayah timur Indonesia banyak anak kelas 6 SD yang belum bisa membaca. Jadi hal-hal yang fundamental, seperti literasi membaca itu kami ekspansi lebih agresif lagi di timur Indonesia," lanjut Hera.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi membaca, Bakti BCA menggelar pelatihan bagi guru-guru mengenai konsep dan metode pengajaran literasi membaca. Hasilnya, Hera mengaku senang karena setelah dilakukan pelatihan, kemampuan literasi membaca siswa dapat meningkat. 

"Kami senang, dalam durasi satu semester setelah kami memberikan pelatihan, before-after-nya sangat terasa," katanya lagi.

Berkenaan dengan program tersebut, BCA menggandeng berbagai pihak yang dinilai expert di bidang pendidikan, termasuk pemerintah dan kementerian. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk menemukan formulasi yang tepat dalam meningkatkan kemampuan literasi anak Indonesia. Ke depan, BCA akan menambah sekolah binaan di titik yang baru. Tingkatan sekolah yang menjadi target adalah sekolah dasar dan sekolah menengah.

"Secara pelatihan, kami menyasar ke literasi yang fundamental, paling tidak literasi membaca dan matematika. Kami berharap setidaknya teman-teman memiliki kemampuan membaca, mencerna, dan memahami," lanjut Hera.

Kontribusi berikutnya, Bakti BCA akan mulai menyentuh penyandang disabilitas. Mulai tahun ini, BCA akan membantu penyandang disabilitas untuk meningkatkan kemampuan sehingga bisa berdikari.

"Untuk program disabilitas ini akan masuk ke dalam bakti pendidikan karena ini adalah pembangunan SDM," tutup Hera.