Wilson juga menyatakan bahwa GreenTeams akan terus bekerja sama dengan KLHK dalam tahapannya, mulai dari pemasangan, monitoring, evaluasi, dan hingga perawatan alat pemantauan udara. 

Penambahan AQMS dari GreenTeams ini semakin memperkuat komitmen KLHK yang saat ini sudah memiliki 56 stasiun AQMS di beberapa wilayah dalam menyediakan informasi udara yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat melalui situs web https://ispu.menlhk.go.id/ dan Aplikasi ISPUNet yang dapat diunduh bagi pengguna Android dan IOS.

Dengan adanya data kualitas udara yang lebih akurat dan terkini, pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang lebih cepat dan efektif dalam mengatasi polusi, khususnya dalam pencegahan polutan berbahaya.

Keterlibatan masyarakat dalam memahami kandungan udara yang mereka hirup cukuplah penting. Pertama meski terlihat bersih, udara bisa mengandung gas berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2) serta partikel berukuran kecil (PM2.5) yang dapat membahayakan kesehatan. 

Jika masyarakat terus menerus terpapar udara dengan kualitas yang tidak baik atau pada tingkat yang tidak aman, mereka berisiko mengalami masalah pernapasan yang serius. Kedua, mereka juga dapat membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas udara. Informasi kualitas udara ambien yang transparan juga dapat memperkuat dukungan masyarakat terhadap inisiatif hijau bagi lingkungan. Dengan akses informasi yang lebih transparan, masyarakat menjadi lebih sadar dan proaktif dalam melindungi diri serta mendukung upaya pengurangan emisi.

Baca Juga: Kadin: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara!

Dalam informasi terbarunya KLHK bahkan memperkirakan wilayah Jabodetabek akan terus mengalami kualitas udara yang tidak baik hingga September. Dengan situasi ini, lanjut Wilson, pihaknya siap mendukung kebijakan dan regulasi lingkungan dengan menyediakan data yang dapat digunakan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam mengendalikan polusi udara. Misalnya, dengan memahami distribusi dan konsentrasi polutan di berbagai wilayah, pemerintah dapat menetapkan kebijakan zonasi udara bersih atau memperketat standar emisi bagi industri.

GreenTeams, sebagai evolusi dari PT Trusur Unggul Teknusa, sejak 2013 terus mengembangkan teknologi AQMS untuk memberikan pemantauan kualitas udara yang akurat dan berkelanjutan, mendukung inisiatif hijau di Indonesia.

“Kami memastikan AQMS GreenTeams adalah salah satu alat pemantauan yang memenuhi persyaratan pemantauan kualitas udara ambien dengan menyediakan data kualitas udara secara real-time dengan akurasi tinggi yang memerlukan pengukuran selama 24 jam dengan metode aktif kontinyu, sesuai dengan PP No. 22 Tahun 2021, yang mengatur Baku Mutu Udara Ambien untuk partikulat seperti PM2.5 dan PM10,” tutupnya.