PT Pertamina (Persero) secara resmi telah menetapkan Direktorat Manajemen Risiko di seluruh Subholding pada Rabu, 15 Mei 2024. Pembentukan direktorat baru tersebut sebagai komitmen Pertamina untuk memperkuat Fungsi Direktorat Manajemen Risiko dalam upaya mewujudkan target bisnis Perseroan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, di tengah dinamika tantangan global dan bisnis yang terus berkembang, penerapan manajemen risiko dalam setiap proses bisnis di seluruh subholding menjadi sangat penting untuk dilakukan perusahaan.
Baca Juga: Menuju NZE, Pertamina Gandeng Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP)
"Direktorat Manajemen Risiko akan fokus pada peningkatan peran manajemen risiko sebagai penggerak utama pertumbuhan bisnis dan eksekusi strategi untuk proyek yang sudah berjalan guna mencegah atau mengurangi adanya potensi kerugian dan risiko," ujar Fadjar, dikutip Jumat (17/5/2024).
Fadjar menambahkan, pembentukan Direktorat Manajemen Risiko juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar Pertamina memiliki organisasi yang mengelola manajemen risiko baik di Holding maupun Subholding. "Seluruh Direktorat Manajemen Risiko Subholding akan bersinergi di bawah koordinasi Direktorat Manajemen Risiko Holding sehingga berkolaborasi dalam mempercepat pengembangan bisnis ke depan," imbuh Fadjar.
Menurut Fadjar, ada beberapa hal yang menjadi fokus Direktorat Manajemen Risiko antara lain pengelolaan risiko yang efektif dan optimal yang mencakup Holding, Subholding dan Anak Perusahaan, penguatan sistem manajemen risiko perusahaan dan peningkatan utilisasinya serta evaluasi kerangka kerja ERM (Enterprise Risk Management) dan manajemen risiko terintegrasi.
Selain itu, imbuh Fadjar, pembentukan struktur organisasi Direktorat Manajemen Risiko juga berperan sebagai mitra bisnis strategis dan evaluasi tata kelola terintegrasi untuk Holding dan Subholding baik dari sisi governance maupun aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
"Direktorat Manajemen Risiko juga akan berperan aktif bersama HSSE Holding dan Subholding untuk memitigasi potensi risiko operasional dalam rangka mencapai HSSE yang unggul," tandas Fadjar.