Anak-anak pada usia dua tahun sering kali pada fase ini membuat mereka sangat aktif dan berisiko mengalami luka. Di fase ini, anak sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tetapi belum mampu memahami instruksi verbal dengan baik. 

Dokter Spesialis Anak, Miza Afrizal, mengungkapkan bahwa anak pada usia dua tahun belum mampu memahami alasan dibalik larangan, sehingga respon alami mereka adalah mencoba dan memenuhi rasa penasaran mereka. Hal ini membuat mereka lebih sering terjatuh atau terluka.

“Mereka memang membutuhkan eksplorasi sebanyak-banyaknya. Itu bagian dari proses belajar,” ujarnya dalam Press Event Betadine di Jakarta pada Jumat (5/12/2025).

Baca Juga: Peran Penting Sistem Pencernaan dalam Tumbuh Kembang Anak

Miza menekankan bahwa ketika anak terjatuh atau terluka, respon orang tua sangat menentukan kondisi emosional anak. Menurutnya, orang tua modern dinilai lebih tenang dalam menghadapi momen ketika anak jatuh atau lecet. Ia mengingatkan bahwa anak sering kali menangis bukan karena lukanya parah, tetapi karena melihat reaksi panik dari orang dewasa di sekitarnya.

“Jadi pada saat dia jatuh, sebenarnya jatuhnya nggak terlalu, tetapi karena melihat orang atau ibunya berteriak dari jauh membuatnya panik. Akhirnya, yang tadinya tidak kepengen nangis, dia malah jadi nangis. Tadinya dia tidak terlalu takut, malah jadi takut,” tambahnya.

Lebih lanjut Miza bersama Betadine menjelaskan metode 4C sebagai langkah sederhana yang dapat dilakukan orang tua saat anak terjatuh: chill (tenang), clean and disinfect (membersihkan dan memberi disinfektan), cover (menutup luka), serta comfort (memberi rasa nyaman pada anak). 

Inovasi Betadine Bening Antiseptik

Selama lebih dari lima dekade hadir melalui antiseptik Povidone-Iodine, Betadine merilis inovasi baru berupa Betadine Bening Antiseptik Spray dan Gel. Produk ini diklaim tidak perih, nyaman digunakan, efektif melindungi dari infeksi, dan aman untuk anak di bawah dua tahun, termasuk bayi.

Country Head iNova Pharmaceuticals Indonesia, Benyamin Wuisan, menyampaikan bahwa melalui inovasi ini Betadine memperkuat perannya sebagai solusi perawatan luka modern yang efektif, praktis, dan relevan dengan kebutuhan keluarga muda masa kini.

“Peluncuran Betadine Bening menjadi langkah nyata kami dalam mengedukasi orang tua agar lebih siap menghadapi luka kecil tanpa panik dan tanpa drama, sehingga anak tetap aktif dan keluarga menjadi unstoppable dalam beraktivitas setiap hari,” tuturnya.

Lebih lanjut, dr. Miza menyebutkan bahwa risiko terbesar pada luka anak sebenarnya adalah infeksi. Tubuh anak memiliki mekanisme penyembuhan alami yang baik, sehingga tugas orang tua adalah menjaga luka tetap bersih dan lembap. Bahan seperti antiseptik dan alantoin dinilai dapat membantu, terutama untuk anak di bawah dua tahun. Ia menambahkan bahwa kulit kering di sekitar luka sering memicu gatal, yang kemudian membuat anak menggaruk dan meningkatkan risiko infeksi.

“Antiseptik Bening dengan kandungan Octenidine dan Allantoin memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap pencegahan infeksi sekaligus menjaga kenyamanan pada kulit anak,” kata dr. Miza.

Content Creator Dan Ibu Muda, Nanda Arsyinta, berbagi pengalamannya sebagai ibu muda dengan anak pertama. Ia mengungkapkan bahwa ia sering kali panik jika anak terlalu aktif yang membuatnya terluka. 

“Hadirnya Betadine Bening Antiseptik serta edukasi cara penanganan luka yang tepat, saya lebih tenang ketika mengobati anak terluka dan anak merasa nyaman, sehingga tidak ada lagi drama kecil di rumah,” ujarnya.