Hubungan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI-Perjuangan masih panas dingin hingga sekarang, ketegangan kedua belah pihak yang sudah terjadi sejak Pilpres 2024 itu tak kunjung membaik. 

Bahkan PDI Perjuangan lewat sejumlah kadernya telah mengonfirmasi bahwa hubungan  Jokowi dengan partai moncong putih itu memang sedang tak baik-baik saja, Jokowi dianggap sebagai pengkhianat setelah memilih mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres lalu. Sejak hubungan mereka mulai berjarak, beberapa kader PDI kerap melontarkan pernyataan kontroversial soal Jokowi dan keluarganya. 

Namun sikap berbeda justru ditunjukan Puan Maharani, alih-alih ikut menyerang atau menyudutkan Jokowi, Ketua DPP PDIP itu memilih mengambil posisi sebagai penengah yang berupaya mendamaikan dan mengakhiri konflik tersebut. 

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Hempas Kerutan di Area Leher, Tanpa Harus Rogoh Kocek Mahal

Baca Juga: Dato Sri Tahir Terima Penghargaan Star of Merit dari Presiden Palestina

Baca Juga: Upaya Mbak Puan Mengakhiri Konflik Jokowi-PDI Perjuangan

Sikap Puan Maharani yang ingin mengakhiri perseteruan itu terlihat jelas dari berbagai pernyataannya, terbaru Puan bahkan mengatakan kesalahan-kesalahan di masa lampau sebaiknya dilupakan dan dimaafkan demi kebaikan bersama, sebab pada hakikatnya semua orang pernah khilaf dan bikin salah. Pernyataan itu dilontarkan Puan ketika diminta tanggapan terkait panas dinginnya hubungan Jokowi-PDI Perjuangan sekarang ini. 

“Ya, kita semua pastinya manusia yang tidak sempurna, kita semua pasti punya masa lalu,” kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta dilansir Selasa (18/3/2025).

Puan mengatakan, untuk membangun bangsa Indonesia yang besar dan majemuk ini jelas tak bisa dilakukan seorang diri, semua pihak mesti bergandengan tangan,tak perlu ada konflik pribadi yang merintangi. 

“Tapi kita ingat bahwa membangun bangsa itu enggak bisa sendirian. Kita semua pasti punya kesalahan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menatap ke depan dan menghadapi problema global serta masalah-masalah yang tidak mudah diselesaikan sendiri,” tuturnya.

Kendati begitu, Puan enggan memberi pernyataan panjang lebar mengenai pernyataan rekannya Deddy Sitorus yang mengklaim Jokowi diam-diam mengirim utusannya ke PDI-P untuk memohon agar dirinya tak dipecat. Puan meminta supaya masalah ini ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan, ia enggan terlampau jauh ikut campur. 

“Ya, tanyakan kepada yang bersangkutan,” ujarnya singkat.

Perlu diketahui, hubungan Jokowi-PDI Perjuangan sudah mulai berjarak sejak Pilpres 2024 lalu, dimana Jokowi secara mengejutkan mendukung putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawares mendampingi Prabowo Subianto yang berhasil menekuk pasangan dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Jokowi kemudian dicap sebagai pengkhianat dan dipecat dari  PDI Perjuang. Ketegangan kedua belah pihak terus berlangsung memanas belakangan ini

Setelah Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). PDI- Perjuangan menuding bahwa kasus Hasto merupakan bentuk kriminalisasi yang sengaja dilakukan oleh Jokowi untuk melemahkan partai.