3. Putera Sampoerna

Pengusaha kayu ternama selanjutnya adalah Putera Sampoerna. Pria bernama asli Liem Tien Hie ini merupakan orang terkaya ke-30 di Indonesia versi Majalah Forbes dengan total kekayaan mencapai U$1,85 miliar atau setara Rp29,6 triliun.

Sebelumnya, Putera Sampoerna sendiri dikenal sebagai bos perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk. Namun, setelah melepas mayoritas kepemilikan sahamnya di perusahaan rokok Sampoerna ke Philip Morris, kini ia lebih berfokus pada bisnis investasi lewat Sampoerna Strategic.

Dalam laman resmi Sampoerna Strategic, Putera Sampoerna memiliki PT Sampoerna Kayu (Samko) yang sudah terdaftar di Bursa Efek Singapura. Melalui perusahaan ini, Putera Sampoerna mengelola bisnis pengolahan kayu dengan kapasitas 1 juta meter kubik per tahun.

Produk yang dihasilkannya antara lain triplek, LVL, veneer, dan bahan baku produk kayu jadi lainnya. Sampoerna Kayoe sendiri telah beroperasi sejak tahun 1978 dan tiga dekade kemudian berkembang menjadi perusahan manufaktur kayu terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia dengan pasar di seluruh benua.

Sampai saat ini, Sampoerna Kayoe tersedia di lebih dari 30 negara, dengan lebih dari 70 produk kayu, dan lebih dari 850.000 kapasitas produksi. Selama 40 tahun terakhir, Sampoerna Kayoe dibawah naungan PT Sumber Graha Sejahtera berfokus pada penelitian dan pengembangan, kemampuan manajemen, pengolahan, logistik, dan distribusi.

Kini, Sampoerna Kayoe dipimpin oleh Riko Setyabudhy Handoko, selaku Direktur Eksekutif dan Chief Executive Officer.

4. Keluarga Widjaja

Keluarga Widjaja merupakan penguasa dari Sinar Mas Group, keluarga konglomerat terkaya di Indonesia di urutan ke-4 per Desember 2024. Dicatat Forbes, nilai kekayaan keluarga mendiang Eka Tjipta Widjaja ini mencapai U$18,9 miliar atau setara Rp302,8 triliun. Sekarang, Sinar Mas Group dikelola oleh anak dari Eka Tjipta Widjaja.

Pada Industri Pulp & Paper, Keluarga Widjaja tercatat merupakan pemegang saham utama dari PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Dua perusahaan produsen kertas tersebut menguasai ratusan ratusan ribu hektar lahan HTI untuk memasok kebutuhan bahan baku bubur kertas. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 13 anak usaha.

Dikutip dari website perusahaan, PT Indah Kiat Tbk adalah perusahaan yang memproduksi pulp, kertas budaya, kertas industri dan tisu. Kegiatan usaha perusahaan dimulai dari pengolahan kayu menjadi pulp dan kertas serta pengolahan kertas bekas menjadi kertas industri. Pulp digunakan sebagai bahan baku kertas dan tisu serta kertas industri.

Saat ini, perusahaan memiliki fasilitas produksi di Perawang–Provinsi Riau, Serang, dan Tangerang–Banten dan total kapasitas produksi tahunan pada tahun 2019 adalah 3,0 juta ton pulp, 1,7 juta ton kertas budaya, 108 ribu ton tisu dan 2,1 juta ton dari kemasan.

Pada tahun 2019, perusahaan telah mengekspor sekitar 52% produknya, terutama ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Afrika dan Australia dan sisanya 48% untuk memenuhi permintaan pasar lokal. Kini, Indah Kiat Pulp & Paper sendiri dipimpin oleh Hendra Jaya Kosasih, yang menjabat sebagai Presiden Direktur.

5. Murdaya Poo

Murdaya Poo adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai penjual koran dan kemudian menjadi kontraktor. Murdaya Poo diketahui memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kayu lapis, yaitu Central Cipta Murdaya (CCM) Group.

CCM Group sendiri adalah sebuah holding company (perusahaan induk) yang memiliki 50 lebih anak perusahaan yang bergerak di bidang industri, trading, retail, manufaktur, perkebunan, kehutanan, konstruksi, properti, MICE dan hotel.

Kerajaan bisnis CCM Group yang sekarang dijalankan oleh generasi kedua, yakni Karuna Murdaya, yang menjabat sebagai Direktur PT Central Cipta Murdaya. CCM Group sendiri diketahui tengah menguasai lahan hingga 150 hektar di lokasi-lokasi strategis dan memiliki potensi pertumbuhan yang bernilai tinggi.

Selain CCM Group, Murdaya Poo juga memiliki perusahaan-perusahaan lain, di antaranya PT Metropolitan Kentjana, pengembang kawasan Pondok Indah dan Puri Indah; PT Hardaya Inti Plantation, perusahaan perkebunan sawit yang dimiliki bersama istrinya; dan, Jakarta International Expo, salah satu pusat konvensi terbesar di Jakarta.

Pada Desember 2024, Murdaya Poo menduduki peringkat ke-45 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes, dengan kekayaan U$1,2 miliar atau setara Rp19,2 triliun. Ia pun tercatat sebagai anggota DPR sejak 2004 hingga 2009.

Baca Juga: Daftar 15 Pengusaha Bus Ternama di Indonesia