Terlepas dari itu, seorang muhaqqiq terkenal asal Mesir bernama Syaikh Rif’at Fauzi mengungkap lima poin pembahasan yang terkandung di dalam kita Al-Umm, di antaranya adalah.

  • Furu’ fiqih, yakni pembahasan fikih rincian terkait halal-haram dan hukum berbagai perbuatan maupun benda.
  • Ushul fiqih, seperti pembahasan dalam kitab ar-Risalah.
  • Fiqih muqoron atau fikih perbandingan, seperti pembahasan kitab Ikhtilaf Malik wa Asy-Syafi’i, Ikhtilaf Abu Hanifah Wa Ibni Abi Laila. 
  • Ayat-ayat hukum dan tafsirnya yang disebutkan oleh Imam asy-Syafi’i sebagai dalil atas hukum fikih yang digalinya. 
  • Hadis-hadis dan atsar hukum dengan sanad bersambung sebagai dalil pembahasan hukum yang disebutkan.

3. Musnad Imam Syafi’i

Selanjutnya adalah kitab Musnad Imam asy-Syafi’i. Ini merupakan kumpulan hadis Nabi SAW dan atsar sahabat yang diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dan disusun oleh seorang ahli hadis bernama Abu al-Abbas al-Ashom (w 346 H). Beliau menyusun kitab ini berdasarkan riwayat dari ar-Rabi’bin Sulaiman al-Muradiy dari Imam asy-Syafi’i. 

Kitab Musnad Imam Syafi’i ini menjadi salah satu kitab hadis yang terkenal pada abad kedua hijriyah. Hadis-hadis yang terdapat dalam Musnad as-Syafi’i merupakan kumpulan dari hadis yang terdapat dalam kitabnya yang lain yaitu al-Umm

4. Kitab Ikhtilaful Hadits

Imam Syafi’i menerbitkan kitab Ikhtilaful Hadits yang menjelaskan perbedaan pendapat para ulama dalam menyikapi hadis yang beredar. Sebelum masa Imam Syafi’i, kajian hadis-hadis sudah mulai bertentangan. Namun, baru di tangan mujtahid asal Palestina melalui karya berjudul Ikhtilaf al-Hadits, ditemukan bentuk teoritisnya.

Mengutip dari sebuah jurnal artikel yang diterbitkan dalam laman Neliti, kitab Ikhtilaf al-Hadits ini muncul sebagai bagian dari usaha al-Syafi’i dalam mengkonstruksi bangunan fikih, terutama aliran ahli hadis dengan memberikan penguatan pada basis teoritisnya untuk menghadapi serangan ahli ra'yu, inkar al-Sunnah, dan kelompok Kalam.

Baca Juga: 7 Gaya Membaca Buku Ini Bisa Ungkap Kepribadian, Kamu Termasuk yang Mana?

Secara internal, al-Syafi'i juga harus menghadapi dan menyelesaikan problem hadis-hadis yang saling bertentangan, di mana merupakan celah yang dapat dimanfaatkan kaum yang menolak hadis sebagai bagian dari syariah. 

Growthmates, karya besar Imam Syafi’i tidak hanya terbatas dari yang disebutkan di atas. Disebut dalam sebuah sumber, Yaquth ar-Rumi al-Hamawi mengatakan bahwa total karya mujtahid asal Palestina ini berjumlah 147 kitab, dan 34 Karya Imam asy-Syafi’i tersebar ke berbagai disiplin ilmu syar’i.

Semoga bermanfaat ya!