Siapa yang tak mengenal sosok Imam Syafi’i? Seorang mujtahid besar asal Palestina pendiri Mazhab Syafi’i, yang mazhabnya banyak digunakan sebagai pedoman dalam beribadah, khususnya bagi masyarakat muslim Tanah Air.
Menjadi pakar fiqih terkemuka di dalam sejarah Islam, Imam Syafi’i tergabung ke dalam deretan tokoh imam terbesar dalam mazhab fiqih lainya. Di antaranya adalah Imam Hanafi, Imam Maliki, dan Imam Hambali.
Imam Syafi’i memiliki nama asli Muhammad bin Idris bin Abbad bin Utsman bin Syafi' bin Sa'ib bin Ubaid bin Abd Yazid bin Hasyim bin Muthalib bin Abdu Manaf. Beliau lahir pada bulan Rajab tahun 150 H di Palestina, tepatnya di wilayah Gaza dan Ashkelon, Palestina.
Semasa hidupnya, Imam Syafi’i dikenal sebagai sosok yang cerdas. Beliau juga berhasil melahirkan banyak karya tulis karangannya. Imam Syafi’i memiliki banyak kitab yang menjadi karya terbesarnya, bahkan ada di antaranya yang dijadikan sebagai rujukan utama ilmu ushul fiqih.
Berikut ini Olenka rangkum deretan karya-karya besar milik Imam Syafi’i seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (15/1/2024).
1. Kitab Ar- Risalah
Kitab Ar-Risalah merupakan karya Imam Syafi’i yang sering menjadi bahan rujukan oleh umat Muslim. Kitab ini juga banyak digunakan sebagai rujukan utama ilmu ushul fiqih.
Di dalam kitab yang dikarang sebanyak 700 halaman ini, merangkum gambaran metodologi Imam Syafi'i dalam mencari dan menggali hukum-hukum Islam. Sebab itu pula, kitab ini sering digunakan sebagai rujukan para akademis, pemerhati hukum Islam, hingga para mahasiswa.
Mengutip dari laman NU, kitab Ar-Risalah ditulis dengan membentuk sudut pandang yang jernih terhadap sebuah masalah fiqih. Membuka kemungkinan rekayasa fiqih untuk kemanfaatan lebih besar. Seperti kebolehan polisi dari perempuan, sekilas tidak boleh. Namun, bagaimana ketika ada masalah berkaitan dengan perempuan? Seperti pemerkosaan yang butuh BAP, pelaku kejahatan dari perempuan dan pendampingan tes urin perempuan. Di dalam kitab Ar-Risalah, Imam Syafi’i berargumen.
Disebut dalam berbagai sumber lainnya, Imam Syafi’i menuliskan tentang Al-Qur'an dan penjelasannya di dalam kitab ini. Kitab Ar-Risalah juga membahas tentang As-Sunnah berikut kedudukannya di sisi Al-Qur'an. Beliau juga mengemukakan bahwa banyak dalil mengenai keharusan berargumentasi berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Imam Syafi’i menulis kitab ini dengan teliti, mendalam, setiap pendapatnya berdasarkan dalil, dan mendiskusikan setiap pendapat dengan cara yang sempurna. Sebab itu, kitab Ar-Risalah menjadi rujukan para pakar pakar dan ulama.
2. Kitab Al - Umm
Kitab Al-Umm yang dikarang oleh Imam Syafi’i ini berisikan tentang ibadah dan amalan-amalan di dalam Islam. Kitab ini disebut juga sebagai Kitab Induk mazhab Syafi'i, karena semua penulisan dalam mazhab tersebut berasal dari kitab Al-Umm.
Di dalam kitab ini, membahas berbagai persoalan lengkap dengan dalil-dalilnya. Baik dari Al-Quran, As-Sunnah, Ijma’, maupun Qiyas. Kitab ini disebut sebagai bukti keluasan ilmu dalam bidah fiqih yang dimiliki oleh Imam Syafi’i.
Kitab yang paling akhir ditulis ini, dinilai sebagai cerminan fase akhir dari kematangan ijtihad as-Syafi’i setelah perjalanan panjangnya mencari ilmu.
Sayangnya, di kalangan ulama terdapat keraguan dan perbedaan pendapat mengenai penulisan kitab al-Umm. Ada yang berpendapat kitab ini ditulis oleh murid Imam Syafi’i dengan cara didiktekan, ada yang berpendapat ditulis oleh Imam Syafi'i dan sang murid, ada pula yang berpendapat bahwa kitab ini merupakan catatan pribadi sang mujtahid.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Perpustakaan Estetik di Jakarta, Surganya Para Pencinta Buku Nih!