Sugianto Kusuma merupakan sosok di balik berdirinya Agung Sedayu Group (ASG), sekaligus pemilik perusahan properti tersebut. Laki-laki kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 10 Januari 1951 ini juga dikenal dengan sebutan Aguan.
Deretan proyek yang dikerjakan Agung Sedayu Group, di antaranya, adalah Sedayu City Kelapa Gading, Kelapa Gading Square, Pantai Indah Kapuk, District 8 SCBD Jakarta, Puri Mansion, Taman Anggrek Residences, Green Sedayu, Green Lake City, dan lainnya. Kesuksesan bisnis Aguan semakin berkembang usai mengakuisisi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), pengembang kawasan PIK 2 yang bekerja sama dengan Salim Group.
Baca Juga: Deretan Bisnis Anthoni Salim, Miliki Banyak Perusahaan Besar
Tidak hanya PANI, berikut deretan bisnis milik Sugianto Kusuma:
1. Agung Sedayu Group (ASG)
Berfokus di sektor properti, ASG yang didirikan sejak tahun 1971 telah membangun berbagai proyek, termasuk perumahan, mal, apartemen, pusat komersial, hingga kawasan industri. Sederet proyek yang dikerjakan oleh ASG, seperti:
- PIK2 yang bekerja sama dengan Salim Group akan mengembangkan wilayah sekitar 2.650 hektare;
- Puri Mansion Apartment;
- Harris Hotel; dan
- Green Sedayu Bizpark Cakung, sebuah komplek pergudangan.
Sementara itu, anak usaha ASG adalah:
- Amantara: Mengelola Oakwood Apartments, Green Sedayu Mall, Riverwalk Island, dsb.;
- Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI): Mengelola berbagai bangunan seperti ASHTA District 8, Hublife Jakarta, PIK Avenue, Mall of Indonesia, serta K Mall yang belum lama ini diresmikan.
2. Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
Keluarga Aguan menguasai sekitar 88% saham PANI melalui PT Multi Artha Pratama (MAP). PANI menjadi flagship pengembangan superblock PIK2 dengan berbagai anak usaha, yakni:
- PT Agung Surya Gemerlap (real estate);
- PT Bangun Kosambi Sukses (real estate);
- PT Bumindo Mekar Wibawa (real estate);
- PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (real estate);
- PT Cahaya Inti Sentosa (real estate);
- PT Cahaya Kencana Indah (real estate);
- PT Jaya Indah Sentosa (real estate);
- PT Karunia Utama Selaras (real estate);
- PT Kemilau Karya Utama (real estate);
- PT Mega Andalan Sukses (real estate);
- PT Panorama Eka Tunggal (real estate);
- PT Sharindo Matratama (real estate);
- PT Sumber Cipta Utama (real estate).
3. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk merupakan anak usaha PANI yang mengelola Central Business District (CBD) PIK2. Kepemilikan saham Aguan di CBDK terjadi lewat PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebesar 45.9% serta PT Agung Sedayu sebesar 22.05%.
4. Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP)
Aguan menggenggam 5% saham PDPP dengan namanya sendiri. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur kemasan plastik, seperti galon, botol, dan sedotan dengan fokus pada penjualan produk kemasan minuman isi ulang (AMDK). Primadaya Plastisindo Tbk berencana melakukan ekspansi produk ke IKN.
5. PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD)
Perusahaan ini bergerak di sektor perhotelan dan pariwisata dengan beragam portofolio, seperti Hotel Borobudur, The Ritz-Carlton Pacific Place, dan kawasan niaga SCBD. Keluarga Aguan menggenggam 7,07% saham JIHD lewat PT Catur Kusuma Abadi. Bersama ketiga anaknya, Aguan berbagai saham PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) dengan porsi yang sama sebesar 25%.
Baca Juga: Deretan Bisnis Milik Putera Sampoerna, Cucu Pendiri Sampoerna Liem Seeng Tee
6. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC)
Aguan tercatat menggenggam 2,23 persen INPC dengan namanya sendiri. Perusahaan ini merupakan pengelola Bank Artha Graha.
7. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Pengendali saham ERAA adalah PT Eralink International yang menggenggam 55,17% saham. Lewat PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera, Aguan menguasai 10,79% saham PT Eralink International. Tak hanya itu, Aguan juga menggenggam secara langsung saham Eralink International sekitar 3%.
Sang istri, Rebecca Halim, mengantongi saham lebih besar di ERAA. Rebecca tercatat mempunyai 32,04% saham Eralink International secara langsung dan tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari Erajaya Swasembada.
8. Proyek IKN
Aguan memimpin konsorsium pengusaha domestik untuk proyek strategis di IKN. Konsorsium Aguan disebut sebagai penggerak investasi swasta di IKN yang bernilai hingga Rp20 triliun. Aguan telah membangun Hotel Nusantara (Swissotel Nusantara) dalam waktu 9 bulan yang mendapat apresiasi Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
9. Yayasan Buddha Tzu
Sugianto Kusuma tidak memiliki Yayasan Buddha Tzu Chi, tetapi berperan sebagai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Dia aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial yayasan yang didirikan pada tahun 1994 oleh istri-istri pengusaha Taiwan ini. Yayasan Buddha Tzu merupakan bagian dari organisasi Tzu Chi Internasional yang didirikan oleh Master Cheng Yen di Taiwan.