PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), melalui Danamon Peduli, mengadakan lokakarya skill dan literasi keuangan yang melibatkan pelajar berkebutuhan khusus, guru, dan orang tua pelajar di Sekolah Luar Biasa Negeri 03 Bendungan Hilir, Jakarta (24/04), dan Sekolah Luar Biasa Negeri 02 Lenteng Agung, Jakarta (15/05).
Melalui program ini, Danamon mendorong terciptanya ekosistem pendidikan yang inklusif dan mendukung pemberdayaan semua orang, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, melalui peningkatan kapasitas dan program literasi keuangan. Inisiatif ini sejalan dengan upaya Danamon dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDG), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Baca Juga: Edukasi Praktik Bisnis Berkelanjutan, MUFG dan Danamon Selenggarakan Net Zero School
"Melalui kolaborasi kami dengan Sekolah Luar Biasa Negeri 03 Bendungan Hilir dan Sekolah Luar Biasa Negeri 02 Lenteng Agung, kami memberikan perhatian khusus terhadap isu pendidikan dan inklusivitas, sejalan dengan strategi kami untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap ekosistem pendidikan. Selain itu, kami juga ingin menanamkan kesadaran perencanaan keuangan yang sehat sejak dini kepada para siswa, orang tua siswa, serta guru," ujar Abdul Hadi, Sustainability Finance Head Danamon, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Di tengah pentingnya peran lembaga pendidikan seperti sekolah luar biasa (SLB) dalam memberikan kesempatan menempuh pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, masih terdapat tantangan mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja. Di Indonesia, meski terdapat lebih dari 20 juta penyandang disabilitas, hanya sekitar 700 ribu di antaranya, atau sekitar 3%, yang mendapat kesempatan bekerja.
Di industri, sektor makanan dan minuman dipandang memiliki potensi besar menyerap tenaga kerja dari kelompok masyarakat berkebutuhan khusus sehingga terdapat kebutuhan untuk memperkenalkan ragam pengetahuan dan keterampilan untuk membuat mereka siap memasuki dunia kerja yang kompetitif.
Menjawab tantangan ini, Danamon menggandeng Yayasan Sunyi Harapan Indonesia (Sunyi Academy) dalam menjalankan kegiatan Danamon Peduli ini. Sunyi Academy adalah salah satu yayasan yang berusaha mengubah stigma sosial terhadap komunitas disabilitas dengan fokus pada pendididikan, pelatihan kerja, dan perluasan akses bagi masyarakat dengan disabilitas agar dapat hidup lebih mandiri dan setara. Dalam kegiatan ini, Sunyi Academy membawakan materi pelatihan berupa pengenalan akan jenis-jenis kopi, penggunaan mesin kopi, dan teknik pencampuran kopi.
Bersamaan dengan kegiatan lokakarya di kedua SLB tersebut, Danamon bersama dengan PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) menyelenggarakan sharing session Literasi Keuangan untuk 40 orang guru dan orang tua murid yang bertema "Cerdas dan Aman dalam Pengelolaan Keuangan dan Investasi". Pada sesi ini, Danamon menekankan pentingnya pengelolaan keuangan dan strategi untuk memilih investasi yang tepat untuk menghindarkan masyarakat dari jebakan pinjaman daring (pindar) dan judi online (judol), dan Zurich menekankan pentingnya memiliki asuransi, dari asuransi kesehatan hingga asuransi pendidikan.