Sosok ibu kerap menjadi figur pertama yang dikenal seseorang sejak lahir. Ia hadir sebagai tempat pulang, penopang keluarga, sekaligus pribadi yang sering mengalah tanpa banyak disuarakan. Dalam keseharian, peran tersebut kerap dianggap sebagai hal yang wajar, sehingga jarang dibicarakan secara mendalam.
Melalui medium film, kisah tentang ibu dihadirkan dari sudut pandang yang lebih beragam dan jujur. Berbagai film menjadikan pengalaman keibuan sebagai pusat cerita, tidak hanya sebagai simbol pengorbanan, tetapi juga sebagai individu dengan konflik, pilihan, dan keterbatasan. Berikut delapan film yang menampilkan sosok ibu dengan pendekatan cerita yang dekat dengan realitas kehidupan.
Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (2025)

Film ini mengangkat sudut pandang anak yang mulai mempertanyakan masa lalu ibunya. Cerita berkembang melalui konflik ekonomi, pendidikan, serta relasi keluarga yang tidak utuh. Sosok ibu digambarkan sebagai perempuan yang terus bertahan, meski keputusan hidupnya kerap dipertanyakan. Film ini membuka ruang dialog tentang pilihan orang tua dan dampaknya bagi anak di kemudian hari.
Baca Juga: Film Malam 3 Yasinan Tafsir Ulang Nilai 'Mikul Duwur Mendhem Jero', Seperti Apa?
Tabayyun (2025)

Tabayyun menampilkan kehidupan seorang ibu tunggal yang harus berhadapan dengan tekanan sosial dan prasangka lingkungan. Alur cerita dibangun melalui konflik antaranggota keluarga dan kesalahpahaman yang terus menumpuk. Film ini menyoroti ketahanan emosional seorang ibu dalam situasi yang menuntut klarifikasi dan kejujuran, dengan fokus pada proses bertahan, bukan pada hasil akhir.
Her Story (2024)
Film asal Tiongkok ini mengikuti kehidupan seorang ibu tunggal yang pindah ke lingkungan baru. Ia berusaha membangun relasi dengan tetangga sekaligus memperbaiki hubungannya dengan sang anak. Cerita disajikan secara reflektif tanpa dramatika berlebihan, menekankan bahwa seorang ibu juga membutuhkan ruang untuk bertumbuh sebagai individu, bukan semata-mata sebagai pengasuh.
Bila Esok Ibu Tiada (2024)

Diadaptasi dari novel populer, film ini menggambarkan dinamika sebuah keluarga setelah kehilangan figur ayah. Sang ibu menjadi pusat emosional keluarga, meski perannya sering tidak disadari oleh anak-anaknya. Konflik muncul dari kesibukan dan jarak emosional yang perlahan terbentuk, dengan penggambaran keseharian yang kuat dan realistis.
Baca Juga: Film Suka Duka Tawa: Debut Aco Tenriyagelli Olah Luka Keluarga Lewat Komedi
Family of Two (2023)

Film asal Filipina ini menyoroti relasi ibu dan anak yang sangat dekat. Konflik tidak hadir dalam bentuk pertengkaran besar, melainkan melalui perubahan hidup sang anak yang mulai beranjak dewasa. Sang ibu harus belajar melepaskan, sementara anak belajar memahami batas pengorbanan. Ceritanya sederhana, namun relevan dengan dinamika keluarga sehari-hari.
Little Girl Blue (2023)
Berbeda dari drama keluarga konvensional, film ini hadir dalam bentuk docudrama personal. Sang sutradara mencoba memahami sosok ibunya yang telah meninggal melalui arsip foto, surat, dan rekaman suara. Penonton diajak menelusuri dampak trauma lintas generasi, menjadikan film ini lebih sebagai proses refleksi dan pembongkaran ingatan ketimbang narasi linear.
Baca Juga: Daftar Film Indonesia dengan Jumlah Penonton Terbanyak
Satu Hari Dengan Ibu (2023)

Film Indonesia ini menggunakan konsep pengulangan waktu untuk mengulas hubungan ibu dan anak yang renggang. Tokoh utama, Dewa, dipaksa menjalani hari yang sama bersama ibunya hingga ia benar-benar hadir secara emosional. Cerita berkembang perlahan, menekankan detail interaksi sehari-hari yang sering terabaikan, tanpa pendekatan yang menggurui.
A Thousand and One (2023)

Film ini mengikuti Inez, seorang ibu tunggal di New York, yang mengambil keputusan ekstrem dengan membawa kembali anaknya dari sistem foster care. Cerita bergerak seiring pertumbuhan sang anak dan perubahan lingkungan kota. Fokus film ini terletak pada ketegangan hidup seorang ibu yang berada dalam posisi rentan, dengan hubungan ibu dan anak dibangun melalui pilihan-pilihan sulit yang tidak selalu ideal, namun terasa nyata.
Secara keseluruhan, hubungan dengan ibu kerap terbentuk dari hal-hal kecil yang sering luput disadari, seperti waktu yang terlewat, kata yang tidak terucap, hingga keputusan hidup yang baru dipahami setelah jarak tercipta. Delapan film ini menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang peran ibu, sekaligus mengajak penonton melihat sosok ibu sebagai individu yang utuh, dengan perjalanan hidup, keterbatasan, dan pilihan yang membentuk dirinya.