Provinsi Sulawesi Selatan dikenal sebagai negeri para saudagar. Wilayah yang mayoritas dihuni suku Bugis-Makassar ini dikenal memiliki jiwa pekerja keras dan murah hati.
Gak heran, jika di provinsi ini banyak lahir sejumlah pengusaha yang dapat mewarnai pertumbuhan ekonomi dan juga pembangunan bangsa, yang perusahaannya tersebar di sejumlah tempat di Indonesia.
Selain merupakan orang terkaya, orang-orang ini juga memiliki pengaruh besar di provinsi yang disebut pintu gerbang Indonesia Timur ini.
Lantas, siapa sajakah pengusaha-pengusaha ternama asal Sulawesi Selatan ini? Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (5/11/2024), berikut Olenka ulas daftarnya.
1. Jusuf Kalla
Pengusaha kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 1942 ini dikenal sebagai politikus ulung di Indonesia. Dia pernah menjadi pengurus Partai Golkar, menteri hingga Wakil Presiden.
Pria yang akrab dipanggil JK ini sukses mengembangkan usahanya. Bahkan dia merupakan salah satu pengusaha terkenal di tanah kelahirannya.
Selepas lulus dari Universitas Hasanuddin, JK melanjutkan bisnis ayahnya pada 1968 dan diangkat menjadi CEO NV Hadji Kalla.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut berkembang pesat, dari perusahaan ekspor impor menjadi ekspansi ke sejumlah sektor, seperti konstruksi, manufaktur, otomotif, real estate, transportasi dan logistik, energi, dan lainnya.
Grup Kalla juga memiliki bisnis hospitality melalui PT Inti Karsa Persada, khususnya food & beverage seperti Gastros Cafe, Gastros Eatery, SAO Eating Point, Warung Kuliner dan terbaru Timur Resto. PT Inti Karsa Persada juga memiliki gedung serbaguna dengan brand Saoraja Ballroom bertempat di Wisma Kalla.
Bahkan bisnis usaha Kalla Group juga ada yang masuk ke sektor pendidikan melalui kepemilikan Sekolah Islam Athirah dan Kalla Business School yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Berkat kesuksesannya di dunia bisnis, JK pernah dipercaya menjadi Ketua Kadin daerah Sulawesi Selatan, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia hingga Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sulawesi Selatan, Wakil Ketua ISES Pusat dan Penasihat ISEI Pusat.
2. Aksa Mahmud
Aksa Mahmud merupakan pendiri Bosowa Corp, yakni perusahaan yang bergerak di bidang Otomotif, Semen, Logistik & Transportasi, Pertambangan, Properti, Jasa Keuangan, Infrastruktur, Energi, Media, Pendidikan (Bosowa School & Universitas) dan Multi Bisnis. Aksa Mahmud juga memiliki saham di PT Bank Bukopin Tbk., dan PT Bank QNB Kesawan Tbk.
Ipar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini sukses mendirikan perusahaannya di Kota Makassar dan sempat menduduki peringkat 38 dalam daftar 40 orang terkaya versi Forbes. Berdasarkan catatan Forbes ia memiliki kekayaan sebesar US$780 juta.
Sebagai Politikus, ia pernah menjadi Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah dari Sulawesi Selatan pada tahun 1999-2004 dan berlanjut menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2004-2009 mewakili Sulawesi Selatan. Saat ini ia masih aktif sebagai politikus senior Partai Golkar.
3. Alwi Hamu
Alwi Hamu adalah pengusaha sukses di bidang media asal Sulawesi Selatan. Dia merupakan pendiri dari Harian Fajar, yakni sebuah surat kabar harian yang terbit di Makassar yang termasuk dalam usaha Jawa Pos Group.
Harian ini merupakan induk dari banyak telur, seperti Ujung Pandang Ekspres, Berita Kota Makassar, Timor Ekspres, Ambon Ekspres, Kendari Ekspres, Radar Buton, Radar Bone, Radar Sulbar, Palopo Pos, Pare Pos, Radar Bulukumba, Rakyat Sulsel, Radar Makassar, dan lain-lain.
Baca Juga: Deretan Pengusaha Indonesia Berlatar Belakang Karyawan
4. Andi Amran Sulaiman
Andi Amran Sulaiman adalah seorang bangsawan bugis dan pengusaha berkebangsaan Indonesia yang menjabat Menteri Pertanian. Sebelum menjadi menteri, ia adalah pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar ini sebagian besar beroperasi di Indonesia Timur menjadikannya menteri terkaya yang diangkat ke kabinet baru.
Tiran Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan. Tiran Group memiliki sejumlah anak usaha di antaranya PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever).
Selain itu, ada pula anak usaha PT Tiran Bombana (emas, timah hitam), PT Tiran Mineral (tambang nikel), PT Amrul Nadin (SPBU percontohan Maros), CV Empos Tiran (produsen rodentisida). Anak usaha lain milik Andi Amran Sulaiman adalah CV Profita Lestari (distributor pestisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), dan PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan).
5. Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam)
Meski berjaya dari Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai sosok Haji Isam bukan orang asli dari daerahnya. Keluarga Haji Isam berasal dari sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan, daerah itu adalah daerah etnis Bugis.
Ayah Haji Isam, yakni Andi Arsyad adalah pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan. Haji Isam memulai kejayaannya dari bawah, sebagai supir pengangkut kayu dan merantau ke Kalimantan.⠀
Haji Isam mengenal dunia bisnis dari salah satu pengusaha batubara. Setelah keluar dari perusahaan itu, ia mencoba peruntungan dengan membangun bisnis PT Jhonlin Group.
Gak cuma memiliki usaha di sektor tambang batubara, Haji Isam juga memiliki beberapa usaha di sektor lainnya seperti Jhonlin Air Transport dan bisnis di bidang transportasi perkapalan. Bisnis lainnya yang dimiliki Haji Isam yakni Jhonlin Agromandiri, fokus usahanya ada pada pengelolaan kelapa sawit. Gak hanya itu saja, Haji Isam juga membangun sejumlah fasilitas di Kalimantan Selatan, seperti Marina Permata Hospital.
Dikutip dari Tribunnews, Haji Isam juga memiliki keterkaitan bisnis dengan Ketua MPR, Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Mereka telah bermitra sejak tahun 2003, terutama dalam bisnis yang berhubungan dengan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di PT Kodeco Timber.
Bisnis Haji Isam terus berkembang dan merambah berbagai sektor, termasuk bisnis gula yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2020. Investasi ini diintegrasikan dalam kebun tebu dan pabrik gula di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang dikelola oleh PT Prima Alam Gemilang, anak usaha Jhonlin Group milik Haji Isam. Presiden Jokowi mengapresiasi keberanian dan investasi ini.
6. Tanri Abeng
Tanri Abeng merupakan tokoh nasional dan mantan Menteri BUMN asal Sulawesi Selatan. Beliau meninggal dunia pada Minggu, 23 Juni 2024 lalu.
Semasa hidupnya, almarhum Tanri Abeng adalah pengusaha sukses dan pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan BUMN pada akhir pemerintahan Soeharto hingga era BJ Habibie.
Semasa kuliah, Tanri Abeng pernah bekerja paruh waktu di perusahaan eksportir dan mengajar bahasa Inggris di SMA. Ia kemudian melanjutkan studi di jurusan Master of Business Administration di State University, New York, AS. Setelah meraih gelar MBA, Tanri bergabung dengan perusahaan multinasional Union Carbide, memulai karir sebagai management trainee hingga menjadi direktur keuangan di usia 29 tahun.
Tanri Abeng kemudian mengundurkan diri dari Union Carbide dan bergabung dengan PT Perusahaan Bir Indonesia (sekarang PT Multi Bintang Indonesia) sebagai Chief Executive Officer (CEO) pada tahun 1979. Pada tahun 1991, ia pindah ke Bakrie Brothers dan kembali menjabat sebagai CEO, melakukan restrukturisasi, profitisasi, hingga membuat perusahaan ini menjadi perusahaan publik.
Selain menjadi CEO, Tanri memegang banyak jabatan senior non eksekutif di berbagai organisasi pemerintah dan LSM, seperti Komisi Pendidikan Nasional, Badan Promosi Pariwisata, Dana Mitra Lingkungan, Asosiasi Indonesia-Inggris, Institut Asia-Australia, dan Yayasan Mitra Mandiri.
Kisah hidup dan karir Tanri Abeng menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam bidang manajemen dan pengembangan BUMN. Dedikasi dan keberhasilannya dalam memimpin berbagai perusahaan serta kontribusinya dalam pemerintahan menunjukkan betapa pentingnya integritas dan kompetensi dalam meraih kesuksesan.
Baca Juga: Daftar Pengusaha Asal Sumatera Barat, Pemilik Brand Ternama di Indonesia