4. Prajogo Pangestu

Melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), Prajogo Pangestu menambah daftar konglomerat yang memiliki bisnis pembangkit listrik. BREN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga angin (PLTB). 

Mengendalikan perusahaan BREN, Prajogo Pangestu secara tidak langsung memiliki sekitar 45,84% saham di sana. Selain itu, ketiga anaknya turut menguasai 23,61% saham perusahaan melalui Green Era Energi Pte. Ltd (GEE). 

Pada 3 Januari 2024, BREN baru saja memperluas portofolio bisnisnya dengan mengakuisisi tiga aset PLTB yang berlokasi di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok, dengan total kapasitas pembangkitan hingga 320 MW.

Prajogo Pangestu sendiri merupakan salah satu miliarder Indonesia yang memiliki Grup Barito Pacific. Grup ini bergerak di bidang petrokimia, energi terbarukan, dan pertambangan.

Baca Juga: Bisnisnya Melejit, Ini 5 Konglomerat RI di Sektor Transportasi dan Logistik

5. Garibaldi Thohir

Garibaldi Thohir atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Boy Thohir turut terlibat dalam bisnis pembangkit listrik melalui PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Sebagai Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk, ia memainkan peran penting dalam menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu raksasa energi nasional dengan pengaruh global.

Boy Thohir memiliki visi untuk mengubah Adaro menjadi perusahaan energi yang tidak hanya bergantung pada batu bara, tetapi juga berkontribusi pada diversifikasi energi di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Adaro telah mencatat berbagai perkembangan penting. 

Perusahaan ini mengembangkan sektor pembangkit listrik melalui proyek besar seperti PLTU Batang dengan kapasitas 2x1.000 MW dan PLTU Tanjung Power sebesar 2x100 MW, sekaligus mulai merambah energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya.

Secara global, Adaro telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar, dengan pasar utama di Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea Selatan, serta Asia Selatan seperti India dan Bangladesh. 

Dalam komitmennya terhadap keberlanjutan, Adaro mempromosikan penggunaan Envirocoal—batu bara ramah lingkungan dengan kadar sulfur dan abu rendah—dan menjalankan program reklamasi tambang yang berkelanjutan untuk mendukung pelestarian lingkungan.

Di sisi lain, perusahaan ini juga mengadopsi teknologi modern guna meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan tambang. Filosofi kepemimpinan Boy Thohir yang progresif turut memberikan pengaruh positif tidak hanya pada perusahaan, tetapi juga pada lingkungan dan masyarakat.