Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) menutup tahun 2023 dengan kinerja yang positif, di mana perolehan laba bersih Citibank sebesar Rp 2,5 triliun, melesat 82% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 1,38 triliun.

Peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan return on asset (ROA) menjadi 3,27% dari 2,27% pada 2022 dan peningkatan return on equity (ROE) menjadi 14,14% dari 9,01%. Rasio liquidity coverage (LCR) dan rasio net stable funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 267% dan 126% atau melebihi ketentuan minimum.

"Tahun 2023 menjadi tahun yang bersejarah yang transfirmasinya bagi Citi Indonesia. Penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia - yang merupakan bagian dari upaya pembaruan strategi Citigroup - memungkinkan kami untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan terkemuka bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara,” papar CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi.

Batara menuturkan, komitmen Citi Indonesia untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah.

“Kami akan terus memanfaatkan jaringan global kami yang luas untuk mendukung perkembangan sektor keuangan di Tanah Air,” tuturnya.

Pascapenjualan bisnis consumer banking di Indonesia, Citi terus berkomitmen melalui bisnis perbankan institusional yang meliputi lini bisnis perbankan korporat, perbankan komersial, markets, treasury and trade solutions dan layanan sekuritas.

Baca Juga: Citi Kembangkan Business Desk Khusus untuk Fasilitasi Aliran Investasi Asing Langsung (FDI) ke Tanah Air

Di lini Bisnis Perbankan Korporat, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik Sepanjang tahun 2023, bisnis Institutional Banking mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15%, terutama kontribusi oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan.

Tahun lalu, Citi Indonesia terlibat dalam beberapa transaksi penting, seperti penerbit obligasi hijqu (green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothemal Energy Tbk (PGE) senilai $ 400 juta di Mei 2023; bertindak sebagai Arranger dalam penyediaan kredit hijau pendana senilai $ 750 juta untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) pada April 2023, dan penambahan pemberian fasilitas pembiayaan sosial bersama senilai Rp650 miliar (-$ 41,3 juta) krpada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Lini bisnis Global Subsidiaries Group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan double-digit sepanjang tahun 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke- Asia dari klien Asia kami yang berinvestasi di Indonesia.

Pada Mei 2023, Citi Indonesia menandatangani kesepakatan Program Pembiayaan Distribusi senilai Rp 465 miliar dengan perusahaan pertanian multinasional, PT Syngenta Indonesia.

Selanjutnya, pada Oktober 2023, Citi Indonesia dan Coco-Cola Europacific Patners Indonesia telah melakukan penandatanganan kesepakatan Pembiayaan Rantai Pasok Berkelanjutan untuk mendukung agenda keberlanjutan kedua perusahaan.

Lini bisnis Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% secara year-yaer. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas. Pertumbuhan ini menjadikan bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah di bangun selama bertahun-tahun.

Dari lini bisnis Markets, Citi Indonesia dengan bangga melanjutkan kemitraan startegi dengan Bibit.id, aplikasi investasi digital terkemuka di Indonesia, untuk tingkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal melalui kemitraan ini, kedua pihak menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan agenda inklusi keuangan Pemerintah Indonesia, dengan menyediakan produk investasi berkualitas kepada selurih investor ritel dan instusi.

Baca Juga: BCA Siapkan Uang Tunai Senilai Rp68,80 Triliun Selama Ramadan dan Idulfitri