Chatib Basri, seorang ekonom senior membahas soal pengelolaan Danantara yang harus dilakukan secara profesional. Danantara sendiri merupakan kependekan dari Daya Anagata Nusantara.

Melansir dari laman Portal Informasi Indonesia, Danantara akan berjalan dengan acuan konsep yang digunakan oleh Temasek Holdings Limited, badan investasi milik Singapura. Peran Danantara disebut mirip dengan INA (Indonesia Investment Authority) yang resmi berdiri pada 2021 lalu. Hanya saja, cakupan Danantara akan lebih luas.

Menurut Chatib Basri, jika Danantara ini nantinya dikelola dengan sangat baik dan profesional, maka dampaknya juga akan menjadi luar biasa dilihat dari return of investment.

Baca Juga: Chatib Basri Beber Cara Menyelamatakan Kelas Menengah dari Jurang Kemiskinan

Baca Juga: Mengenal Chatib Basri, Ekonom Kawakan Pecinta Seni dan Sastra

“Danantara ini kalau nanti pengelolaannya bisa dilakukan dengan sangat baik dan profesional, dalam arti kata bahwa dia akan lihat mengenai return of investment, ini adalah sarana yang baik sekali untuk recycle aset  sebetulnya,” ungkap Chatib dilansir Olenka, Minggu (2/3/2025).

Chatib Basri juga menjelaskan, Danantara yang dikelola dengan profesional akan berpotensi membuat aset-aset yang selama ini tidak bisa dimanfaatkan, bisa kembali di recycle, sehingga bisa menjadi aset yang produktif.

“Jadi aset-aset yang selama ini tidak bisa dimanfaatkan karena ada di tangan BUMN dan segala macam bisa di-recycle, sehingga dia menjadi aset produktif yang mungkin akan membuat investor itu tertarik, tetapi tentu yang paling penting adalah pengelolaannya harus profesional,” pungkas Chatib.