Armand Hartono, seorang profesional yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, membagikan pengalamannya saat mempekerjakan robot pada sistem penyimpanan uang Bank BCA. 

Armand menuturkan, ada perbedaan ketika mempekerjakan manusia dan robot. Salah satunya berkaitan dengan pengawasan serta kepercayaan yang dirasa lebih memojokan faktor keinginan manusia. Baginya, manusia punya hasrat kuat terhadap uang, sedangkan robot tidak.

Baca Juga: Kala Armand Hartono Belajar dari Pertumbuhan Eksponensial Amazon

Kendati demikian, investasi robot sangat mahal ketimbang mempekerjakan manusia. Namun, terdapat kekurangan dan kelebihan tersendiri ketika memutuskan untuk mempekerjakan manusia.

"Investasinya mahal sekali, ratusan miliar. Tetapi dulunya (memperkerjakan) ratusan orang, sekarang 30 orang. Dulu uang itu ada yang hilang entah kenapa kalau mempekerjakan orang," ucap Armand Hartono seperti dikutip Olenka, Kamis (28/11/2024).

Ia menambahkan, selisih kerap terjadi saat penyortiran uang akan selalu terjadi ketika mempekerjakan seseorang.

"Nggak tahu kenapa itu? Semenjak pakai robot dan 30 orang engineer, uang tidak pernah selisih," tuturnya

Lebih lanjut, ia beranggapan bahwa robot tidak menyukai uang karena asupan bahan bakarnya berasal dari listrik. Dan baginya, listrik masih sangat mahal. Dengan begitu, kehadiran robot menjadi pertimbangan yang sangat besar.

"Soalnya robot nggak suka uang, dia sukanya listrik. Tetapi listriknya mahal," jelasnya lagi.

Di samping investasi yang mahal, beragam keuntungan pun mulai diraih dari teknologi IoT yang berkembang pesat. Menurut Armand, kehadiran big data membantu memproses uang secara lebih cepat dan transparan.

"Dengan IoT semua bisa diketahui, bahkan dengan serial nomornya sekalipun. Hal itu dilakukan menggunakan big data," tutupnya.