Tahir percaya, tanpa kekayaan yang ia wariskan pun, anak-anaknya tetap bisa hidup mandiri sebab mereka telah dibekali pendidikan yang mumpuni. 

“Anak-anak saya dibesarkan dengan pendidikan di rumah, melalui iman mereka, dan di sekolah yang baik. Saya yakin mereka akan mampu bertahan hidup dalam hidup mereka,”katanya lagi.

Kombinasi Budaya Barat dan Timur

Dalam hal memandang harta kekayaan, Tahir mengombinasikan budaya Barat dan Timur yang kemudian menjadi ideologi dan pegangan hidupnya. 

Menurutnya orang-orang Barat cenderung lebih mandiri, mereka mengumpulkan harta kekayaan untuk menikmati hidup dan berbagi ke sesama,kebanyakan dari mereka adalah orang yang dermawan, mereka sangat jarang mewariskan seluruh harta kekayaan kepada anak cucu mereka. 

Ini kontradiktif dengan budaya Timur, dimana orang-orangnya bekerja keras mengumpulkan harta kekayaan untuk generasi penerus mereka. 

Baca Juga: Mayapada Hospital Menyempurnakan Mimpi Tahir Membantu Orang Miskin

“Kedua karakter ini memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Kita dapat mengambil sisi baik dari budaya Barat mengenai uang, dan sisi positif dari budaya Timur juga. Saya mendukung komitmen orang Timur dalam bekerja keras dan menabung. Mereka menunjukkan kesiapan dan pengendalian diri. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap generasi mendatang,” ucapnya.

“Dari budaya Barat kita dapat belajar lebih banyak tentang kesediaan mereka untuk memberi dan kemandirian mereka dari perbudakan uang. Mereka juga menjauhi bencana yang disebabkan oleh uang, misalnya pertikaian keluarga atas warisan,” tambahnya memungkasi.