Dalam dunia kerja yang dinamis, memimpin dengan ketegasan tanpa kemarahan adalah seni tersendiri. Armand Hartono, Wakil Presiden Direktur BCA, pun menunjukkan bagaimana seorang pemimpin bisa tetap efektif menggerakkan tim tanpa perlu meninggikan suara.

Armand pun mengatakan ada beberapa cara untuk menggerakkan anggota tim. Misalnya, dengan memberi apresiasi kepada anggota tim yang berprestasi di depan seluruh anggota tim.

Ia percaya bahwa memberi penghargaan secara terbuka pada perilaku atau kinerja positif akan menular pada anggota tim lainnya. Menurutnya, orang yang awalnya belum paham, akan belajar lewat contoh dan apresiasi yang terlihat nyata.

“Kalau ada contoh baik, apresiasi. Ketika kita mengapresiasi orang lain di depan orang lain yang belum paham, orang lain akan paham. Nanti akan ikut-ikutan. Kalau Anda bertemu dengan orang yang kayaknya gak mau paham, tolong dipahami,” tutur Armand, dikutip Olenka, Kamis (24/4/2025).

Armand mengibaratkan, dunia mungkin gelap karena kurang penerangan, bukan karena adanya kegelapan itu sendiri. Maka kata dia, tugas pemimpin adalah membawa cahaya, yakni dalam bentuk konsep atau pendekatan yang ia sebut "3i". 

Pendekatan yang ia sebut sebagai "3i” ini pun menjadi kunci strategi elegannya. Rinciannya, "3i" tersebut, yakni inspirasi, instruksi, dan intimidasi.

Dikatakan Armand, langkah pertama dalam membimbing anggota tim adalah memberi inspirasi.

“Tapi biasanya inspirasi dia terbuka otaknya tapi belum bergerak,” ujar Armand.

Baca Juga: Wisdom Armand Hartono: Tetap Rendah Hati, Tak Ada Orang yang Sempurna

Yang kedua, kata Armand, adalah instruksi.Setelah tim merasa terinspirasi, Armand menekankan pentingnya memberi instruksi yang sederhana dan jelas.

“Simpelnya 1-2 hal yang harus dilakukan apa. Tujuannya adalah agar tim tahu dengan pasti tindakan konkret apa yang diharapkan dari mereka, bukan sekadar termotivasi tanpa arah,” bebernya.

Dan yang terakhir, adalah intimidasi. Ia pun menekankan bahwa intimidasi yang dimaksud memiliki arti positif, yakni seperti memberikan pendampingan intensif.

“Intimidasinya belum tentu menakut-nakutin. Kalau saya intimidasinya gini, setiap minggu saya datengin, saya tanyain bagaimana, terus saya dampingin dia, setiap minggu. Biasanya kalau saya dampingi nanti jalan,” jelas Armand.

Dituturkan Armand, pendekatan tersebut lebih kepada konsistensi, ketekunan, dan perhatian penuh yang pada akhirnya membuat tim merasa diperhatikan dan termotivasi untuk bergerak.

Ia juga mengatakan, hampir semua pemimpin di BCA mengalami hal serupa. Ketika ada anggota tim yang “tidak jalan”, mereka tidak dimarahi, tapi didampingi secara konsisten. Dan terbukti, pendekatan ini lebih efektif daripada amarah.

“Semua pemimpin di BCA pengalaman sama kok. Kalau ada yang gak jalan biasanya didampingi terus jalan tuh biasanya. Pengalaman, semua teman cerita begitu kok. Gak perlu marah-marah kan,” tandas Armand.

Nah Growthmates, kepemimpinan Armand Hartono adalah bukti bahwa empati dan konsistensi bisa menjadi senjata ampuh dalam manajemen tim.

Baca Juga: Armand Hartono Bongkar Asal Muasal Keramahan Satpam BCA