Di balik setiap sajian baru yang muncul di meja pelanggan, McDonald’s Indonesia menjalani proses riset yang panjang dan detail. Dalam sesi tanya jawab bersama media, Kepala Chef McDonald’s Indonesia, Eko Purwanto, mengungkap bahwa pengembangan satu menu baru bisa memakan waktu antara enam bulan hingga satu tahun, tergantung tingkat kompleksitas resep yang dirancang.
“Setiap menu baru tidak bisa langsung dilempar ke pasar begitu saja. Kami harus memastikan rasa yang dihasilkan otentik, bisa diterima oleh lidah masyarakat Indonesia, sekaligus memenuhi standar kualitas McDonald’s secara global,” jelas Chef Eko.
Baca Juga: Semarak HUT ke-80 RI, McDonald’s Indonesia Luncurkan Menu Ayam Rendang dan Es Kopi Gula Aren
Proses panjang tersebut melibatkan berbagai tahapan penting, mulai riset bahan dan resep, pengujian laboratorium, uji rasa internal, hingga validasi langsung bersama konsumen. Semuanya dilakukan untuk memastikan bahwa setiap produk yang akhirnya hadir di outlet benar-benar layak saji dan memiliki potensi diterima luas oleh masyarakat.
Lebih dari sekadar menghadirkan rasa enak, McDonald’s Indonesia juga menekankan pentingnya relevansi lokal dalam pengembangan menu. Caroline Kurniadjaja, Marketing Manager McDonald’s Indonesia, menyebut bahwa setiap peluncuran menu lokal disesuaikan dengan karakteristik konsumen di masing-masing wilayah.
“Selera masyarakat Indonesia sangat beragam. Apa yang diminati di Jawa belum tentu cocok di Sumatera atau Sulawesi. Oleh karena itu, kami terus menyesuaikan strategi penyajian dan distribusi menu agar lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
Baca Juga: Berkenalan dengan Evalinda Amir, Perempuan Hebat di Balik Suksesnya Bisnis Ayam Goreng D’Besto
Menariknya, tidak semua hasil inovasi dapur McDonald’s berakhir di meja konsumen. Menurut Chef Eko, ada sejumlah menu yang dibatalkan peluncurannya karena berbagai alasan, mulai dari rasa yang belum sesuai dengan ekspektasi pasar hingga hasil uji coba yang belum memenuhi standar internal.
“Kami selalu terbuka terhadap masukan dan tidak ragu untuk melakukan evaluasi. Kalau sebuah menu dirasa belum siap, lebih baik kami tarik mundur daripada memaksakan,” terangnya.
Baca Juga: Mengenal Aurora Sri Rahayu, Perempuan di Balik Ayam Goreng Legendaris Jogja ‘Olive Fried Chicken’
Pendekatan yang disiplin dan berorientasi pada konsumen ini menjadi kunci McDonald’s dalam mempertahankan posisinya sebagai brand global yang tetap relevan secara lokal. Melalui inovasi yang berakar dari riset mendalam dan pemahaman budaya kuliner tanah air, McDonald’s Indonesia terus memperkuat komitmennya untuk menyajikan menu yang bukan hanya lezat, tetapi juga dekat dengan hati masyarakat.