“Dari JMFW, stigma itu mulai berubah. Arabelle mulai dikenal luas, baik nasional maupun internasional. Bahkan, Alhamdulillah, sekarang kami sudah mulai ekspor, seperti ke Abu Dhabi dan Jeddah,” ujarnya.

Meski begitu, Syifa mengakui masih banyak yang harus dipelajari, terutama soal regulasi dan teknis ekspor.

“Harapan saya, pemerintah bisa lebih memperhatikan UMKM fashion seperti Arabelle, supaya bisa menembus pasar mancanegara dengan lebih kuat,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM tanpa membedakan asal daerah.

“Dengan JMFW ini, brand seperti Arabelle bisa lebih terdengar. Kita tidak membedakan UMKM dari pusat atau daerah, justru kita ingin memberdayakan potensi yang sudah ada di berbagai kota,” ujarnya.

Pria yang karib disapa Busan ini juga mengajak pelaku usaha yang sudah siap ekspor untuk memanfaatkan fasilitas pemerintah melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang tersebar di berbagai negara.

Baca Juga: Indonesia Teguhkan Posisi di Puncak Modest Fashion Dunia

“Silakan bergabung. Kami akan memfasilitasi pemasaran, mencarikan buyer, dan membuka akses pasar luar negeri. Brand lokal harus siap go global,” tegasnya.