Growthmates, mungkin kamu sudah tidak asing dan kerap mendengar istilah boss dan leader. Sayangnya, kedua istilah ini sering kali dianggap memiliki definisi yang sama sebagai seorang pemimpin. Padahal sebenarnya, boss dan leader memiliki pengertian berbeda, pun dengan karakteristiknya.
Lantas, apa perbedaan boss dan leader? Terus simak artikel berikut ya, Growthmates!
Apa itu Boss?
Boss merupakan kata dalam bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai seorang atasan atau pemimpin. Namun, istilah boss sendiri kerap dimaknai dengan konotasi negatif. Boss sering kali dikaitkan dengan istilah bossy yang artinya suka memerintah.
Definisi bos juga mengacu pada seseorang yang memiliki posisi atau kekuasaan tertentu di sebuah perusahaan. Jika dilihat dalam kamus Oxford, istilah boss juga didefinisikan sebagai seseorang yang memberi perintah dengan cara mendominasi.
Apa Itu Leader?
Lain halnya dengan leader yang kerap didefinisikan dengan makna positif dalam lingkup kepemimpinan. Dalam kamus British, definisi leader diartikan sebagai seseorang yang memerintah, membimbing, atau menginspirasi orang lain.
Jika seorang boss hanya mengelola atau memerintah anggota atau karyawannya, seorang pemimpin ada untuk menginspirasi mereka, berinovasi, memotivasi, dan membantu anggota untuk mengoptimalkan potensinya.
Berikut ini 7 karakteristik dari perbedaan boss vs leader yang perlu kamu ketahui, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Rabu (27/3/2024).
1. Cara Berpikir dan Eksekusi
Dalam laman Charleston Southern University disebutkan bahwa seorang atasan atau boss mempunyai sikap tahu segalanya, sedangkan seorang pemimpin atau leader mempunyai pikiran terbuka.
Para pemimpin mengadopsi pola pikir berkembang. Mereka terbuka terhadap ide-ide baru. Para pemimpin menyesuaikan praktik jika diusulkan cara yang efisien, sederhana, atau lebih produktif. Mereka juga akan dengan mudah mengesampingkan ego untuk mengambil solusi yang lebih baik agar orang-orang di sekitar berhasil.
2. Boss Suka Mendikte, Leader Bekerja Bahu-Membahu
Seorang atasan mempunyai strategi untuk mencapai tujuan tertentu. Mereka sering kali terlihat mengontrol atau otoriter. Atasan memberikan tugas kepada karyawan, memberi mereka tenggat waktu, dan membuat keputusan penting. Dia terlihat tidak peka terhadap kebutuhan karyawannya.
Sementara, seorang pemimpin akan bekerja bahu-membahu dengan anggotanya untuk mendapatkan hasil terbaik. Dia bekerja untuk membangun hubungan bermakna sehingga menjadi bagian dari tim. Para pemimpin tidak takut untuk menyingsingkan lengan baju untuk menyelesaikan pekerjaan bersama.
3. Boss Suka Menyalahkan Anggota, Leader Bertanggung Jawab
Ketika sebuah tim gagal, seorang leader akan mengambil tanggung jawab. Mereka melihat apa yang salah, lalu belajar dari kesalahan yang ada. Mereka memahami bahwa jika tim tidak memenuhi pencapaian maka perlu melakukan beberapa penyesuaian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Namun di sisi lain, para bos belum tentu mengakui kegagalan kelompoknya. Mereka akan lebih cenderung menyalahkan karyawan atau anggotanya dan menuding ketika kegagalan terjadi.
4. Leader Fokus Pada Solusi Berkelanjutan, Bukan Perbaikan Cepat
Menukil dari laman Intelivate, seorang bos akan mengajari apa yang harus dilakukan anggotanya. Sementara pemimpin atau leader akan menunjukkan kepada anggota bagaimana dan mengapa harus melakukannya.
Fokus pada solusi adalah salah satu pendekatan kepemimpinan yang paling penting karena membuat pembelajaran berkelanjutan dan dapat ditransfer ke situasi lain. Pembelajaran berkelanjutan dan kemandirian merupakan penghalang besar bagi kepemimpinan yang toxic dan manajemen skala mikro.
5. Boss Mengharapkan Hasil Besar, Leader Murah Hati dengan Pujian
Pemimpin atau leader adalah seseorang yang menghargai pencapaian anggotanya, kecil sekali pun. Bila mana memberikan kritik, akan memberikan kritik yang membangun. Mereka juga tak sungkan memberikan pujian dan penghargaan yang dapat memotivasi anggota untuk bekerja lebih baik.
Sedangkan seorang boss selalu mengharapkan hasil yang besar dan hanya menerima pekerjaan yang baik.
6. Boss Menghitung Nilai, Leader Menciptakan Nilai
Seorang pemimpin menciptakan nilai dengan memberi contoh, sedangkan bos hanya fokus menghitung nilai. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pemimpin memberikan kritik yang membangun untuk membantu seseorang menjadi lebih baik. Sementara atasan langsung mengecilkan hati seseorang yang dapat menyebabkan mereka melepaskan diri.
Baca Juga: Mau Langsing Pas Lebaran? Biar Berhasil, Yuk Ikuti 6 Tips Diet saat Puasa Ramadan Berikut Ini!
Baca Juga: Semarak Ramadan, Supermal Karawaci Gelar Program Blessings of Ramadan hingga 21 April 2024
7. Boss Bikin Gugup, Leader Mendorong Anggota untuk Percaya Diri
Perbedaan terakhir, namun mungkin paling penting, antara bos dan pemimpin adalah bagaimana mereka memengaruhi emosi. Tidak ada yang membuat pemimpin lebih bahagia daripada ruang kerja yang penuh inspirasi, di mana karyawan merasa nyaman menyuarakan pendapat mereka.
Atasan sering kali menciptakan suasana ketakutan yang menghambat perilaku tersebut, dan pemimpin menciptakan ruang aman yang membina sikap tersebut.
Orang yang bahagia melakukan pekerjaan dengan baik. Yang harus kamu lakukan sebagai pemimpin adalah menunjukkan rasa hormat dan memberi penghargaan kepada anggota. Itu sebabnya kesuksesan besar—hanya mungkin terjadi dengan kepemimpinan yang hebat.
Growthmates, setiap pemimpin yang baik bisa menjadi bos, tapi setiap bos tidak bisa menjadi pemimpin!