Indonesia, dengan segala potensinya, telah lama berjuang untuk memantapkan posisinya di kancah ekonomi global. Dalam upaya ini, Bank Negara Indonesia (BNI) memainkan peran kunci melalui strategi globalisasi ekonomi yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN.

Melalui inisiatif Indonesia Incorporated (Indonesia Inc.), BNI bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, berupaya menembus pasar internasional dan memperkuat posisinya di panggung global. Menurut Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, seperti halnya Menteri Erick Thohir, misinya adalah membuat BUMN, termasuk BNI, mampu bersaing di panggung ekonomi global dengan gesit, indah, dan penuh tenaga, seperti tarian Flamenco.

Baca Juga: Sinergi Membawa BUMN 'Menari Lincah'

"Saat saya mendapat tugas menata BNI, misi atau tujuan saya adalah memiliki BUMN yang menari di dalam persaingan ekonomi global," ujarnya, dikutip Kamis (1/8/2024).

Pada Juni 2023, Menteri BUMN, Erick Thohir, meresmikan Indonesia Inc. sebagai salah satu strategi utama untuk mendorong BUMN, termasuk BNI, mencari peluang di pasar global. Peresmian kantor BNI di Hong Kong menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya ini. Hong Kong dipilih sebagai lokasi strategis karena posisinya sebagai pusat keuangan global yang dianggap dapat memainkan peran penting dalam internasionalisasi BUMN Indonesia.

Inisiatif Indonesia Inc. bertujuan untuk memberikan kemudahan akses berbisnis dengan BUMN Indonesia, menjalin kemitraan berkelanjutan, dan mengembangkan bisnis bersama. "Kami memilih Hong Kong karena pusat keuangan global di sini dapat memainkan peran penting dalam internasionalisasi BUMN Indonesia," ujar Royke Tumilaar.

Selain mendirikan kantor di Hong Kong, Indonesia Inc. juga mendorong kolaborasi antara BUMN dan perusahaan global di berbagai benua. Beberapa kemitraan strategis yang telah terjalin termasuk kerja sama antara Pelindo dan Dubai Port, Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium dari India, serta Pertamina Bina Medika IHC dengan Mayo Clinic dan Swire Pacific Limited.

Royke Tumilaar berpendapat bahwa kolaborasi global adalah cara tercepat bagi BUMN untuk menjadi pemain global. "Kunci melenggang ke persaingan global adalah kolaborasi," tegasnya.

Transformasi BUMN, termasuk BNI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir tidak hanya terbatas pada kolaborasi global, tetapi juga mencakup berbagai aspek lainnya. Holdingisasi dan konsolidasi menjadi pilihan strategis untuk mendorong kinerja BUMN agar lebih lincah dan terintegrasi. Transformasi ini mencakup perubahan model bisnis, restrukturisasi keuangan, dan digitalisasi.