Dia mengaku terus berjaga menunggui sang bunda, antara 8-10 jam setiap harinya. "Saya mulai jaga, constantly, tidak pernah absen, dalam 1 hari, 8 sampai 10 jam. Ibu saya sudah 6 bulan koma. Jadi, saya punya doa sama Gusti Allah: asal beliau bisa bangun, cuma mau ucapin satu kata aja: you know we really love you so much," tegasnya, menunjukkan betapa besar rasa cinta sang anak kepada ibunya.

Didikan sang bunda tampaknya sangat membekas bagi pengusaha yang sempat berkolaborasi dengan Bill Gates untuk membantu kesehatan di Indonesia ini. Tak hanya dikenal sebagai filantropis, prinsip yang dijunjung Dato Sri Tahir dalam hidupnya juga menunjukkan betapa pentingnya kebaikan baginya.

Baca Juga: Turut Berduka, Presiden Joko Widodo Datangi Rumah Duka Ibunda Dato Sri Tahir

"Ada tiga hal yang selalu saya perhatikan: satu, saya mau lihat ibadah saya itu pas; kedua, saya mau lihat anak saya baik; ketiga, saya mau lihat sebagian orang Indonesia, oleh karena kehadiran saya, mereka punya hidup lebih baik. Saya lihat tiga hal ini," tegasnya.

Sebagai informasi, mendiang Ibunda Dato Sri Tahir akan disemayamkan di Simprug Garden III, Blok B no. 4-6, Jakarta pada hari Minggu, 14 Juli 2024 di San Diego Hills, Karawang pukul 09.00 WIB. Diketahui, mendiang Lina Sindawaty meninggalkan tiga orang anak, yakni Dato Sri Prof. Dr. Tahir, Elizabeth Sindawati, dan Margaret Sindawati.