Ibunda Dato Sri Tahir dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (10/7/2024) pukul 00.30 WIB. Lina Sindawaty alias Lie Tjien Lien berpulang di usia 94 tahun setelah sebelumnya sempat sakit dan dirawat di rumah sakit.

Sebelum berpulang, telah banyak momen yang menunjukkan kedekatan bos Mayapada Group tersebut dengan sang ibunda. Salah satunya adalah momen saat Dato Sri Tahir akan mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN). Sebelum berangkat, pria kelahiran 26 Maret 1952 tersebut menyempatkan diri menyuapi sang ibu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Ibunda Dato Sri Tahir

"Ma gua mau ke IKN, gua mau bangun rumah sakit terbaik di Kalimantan. Sebelum ke IKN, gua harus kasih mama makan dulu ya karena mama yang terpenting. Ada mama, baru ada wo (saya dalam bahasa Mandarin). Tuhan berkati ya Ma," ucap Dato Sri Tahir dalam unggahan video tahun 2023 silam.

Tak hanya momen menyuapi sang bunda, momen menyisir rambut ibunda Dato Sri Tahir juga sempat menarik perhatian masyarakat. Kala itu, dalam video yang diunggah Hotman Paris, tampak suami Rosy Riady itu sedang menyisir rambut ibundanya yang sedang duduk di kursi.

Dalam video yang diunggah pada 3 Februari 2020, pendiri Tahir Foundation ini juga terekam melontarkan kata-kata manis kepada sang mama. "Hari terakhir Chinese New Year, kita sebagai anak baik ya semirin rambutnya supaya ibu cantik," tuturnya.

Menurut pebinis yang dikenal akan kedermawannya itu, ibunya adalah hal yang akan dia perjuangan di dunia ini. Dia sempat bercerita bahwa dokter sempat memvonis hidup ibunya hanya tinggal 20 persen.

"Dokter kasih tahu saya, hidupnya tinggal 20%. Meski keluarga kasih tahu saya untuk relakan, saya bilang, ‘No!’ Asal ada 1% chance untuk saya pertahankan, saya pertahankan. Kenapa? Karena sampai hari ini pun kita belum bisa membalas kebaikan orang tua," ucapnya dalam video yang diunggah MetroTV belum lama ini, dikutip Jumat (12/7/2024).

Dia mengaku terus berjaga menunggui sang bunda, antara 8-10 jam setiap harinya. "Saya mulai jaga, constantly, tidak pernah absen, dalam 1 hari, 8 sampai 10 jam. Ibu saya sudah 6 bulan koma. Jadi, saya punya doa sama Gusti Allah: asal beliau bisa bangun, cuma mau ucapin satu kata aja: you know we really love you so much," tegasnya, menunjukkan betapa besar rasa cinta sang anak kepada ibunya.

Didikan sang bunda tampaknya sangat membekas bagi pengusaha yang sempat berkolaborasi dengan Bill Gates untuk membantu kesehatan di Indonesia ini. Tak hanya dikenal sebagai filantropis, prinsip yang dijunjung Dato Sri Tahir dalam hidupnya juga menunjukkan betapa pentingnya kebaikan baginya.

Baca Juga: Turut Berduka, Presiden Joko Widodo Datangi Rumah Duka Ibunda Dato Sri Tahir

"Ada tiga hal yang selalu saya perhatikan: satu, saya mau lihat ibadah saya itu pas; kedua, saya mau lihat anak saya baik; ketiga, saya mau lihat sebagian orang Indonesia, oleh karena kehadiran saya, mereka punya hidup lebih baik. Saya lihat tiga hal ini," tegasnya.

Sebagai informasi, mendiang Ibunda Dato Sri Tahir akan disemayamkan di Simprug Garden III, Blok B no. 4-6, Jakarta pada hari Minggu, 14 Juli 2024 di San Diego Hills, Karawang pukul 09.00 WIB. Diketahui, mendiang Lina Sindawaty meninggalkan tiga orang anak, yakni Dato Sri Prof. Dr. Tahir, Elizabeth Sindawati, dan Margaret Sindawati.