Growthmates, kalau ngomongin sosok pengacara kondang yang identik dengan kemewahan, pasti ada satu nama yang langsung terlintas di benak. Ya, siapa lagi kalau bukan pria nyentrik yang sukses membangun personal branding sebagai pengacara papan atas dengan gaya hidup super glamor, Hotman Paris Hutapea. 

Kini di usia 65 tahun, Hotman Paris telah menapaki puncak kesuksesan. Dalam salah satu acara televisi, ia bahkan menyebut bahwa kekayaannya mencapai Rp4,5 triliun, hal itu membuatnya harus rutin membayar pajak hingga Rp30 miliar setiap tahun.

Meski dikenal dengan imej flamboyan dan sering terlihat dekat dengan wanita muda, Hotman Paris juga punya sisi lain yang patut diacungi jempol. Ia kerap turun langsung membantu masyarakat kecil menghadapi masalah hukum, bahkan tanpa meminta bayaran sepeserpun

Berikut ini Olenka sajikan informasi terkait profil dan perjalanan karier Hotman Paris Huatapea seperti dikutip, Senin (4/8/2025). 

Baca Juga: Blak-blakan Ahok Soal Korupsi Pertamina Dijawab Tegas Hotman Paris: Kenapa Dulu Anda Diam!

Profil Singkat dan Latar Pendidikan

Lahir pada 20 Oktober 1959 di Laguboti, Toba, Sumatera Utara, Hotman Paris Hutapea adalah anak keenam dari 10 bersaudara. Ia tumbuh di keluarga Batak Protestan yang penuh nilai kekeluargaan.

Mendiang ayahnya, Binahar Hutapea Gelar Bunghuat, disebut-sebut sosok paling berpengaruh di kalangannya. Semasa hidupnya, ayah Hotman Paris menjalankan perusahaan bus antar-kota bernama Bintang Utara dan sering harus tinggal jauh dari rumah.

Hotman Paris dibesarkan oleh seorang ibu yang selalu mendorong anak-anak untuk makan dengan sehat, terutama ikan dan daun pepaya, dan mendidik buah hatinya untuk disiplin menimba ilmu. Terbukti, delapan dari 10 anaknya berhasil menjadi lulusan universitas.

"Bapakku juga dulu pengusaha bis dgn ruma di jln pabrik padi medan! Tapi Ibu ku disiplin sekolahin kami di kec laguboti! Siapa bilang aku anak orang miskin? Bapak aku lebih kaya dari bapaknya raja minyak!” ujar Hotman Paris dalam salah satu postingan Instagram.

Celebrity Lawyers ini menempuh pendidikan tinggi di bidang hukum di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Jawa Barat. Sebenarnya, ia memiliki cita-cita menjadi kontraktor, dokter, atau berkuliah di ITB.

Meskipun awalnya kurang antusias, tapi ia justru meraih nilai tinggi hingga menjadi mahasiswa pertama Fakultas Hukum yang menyelesaikan kuliah dalam tiga setengah tahun dan lulus pada 1981.

Perjalanan Karier

Setelah menyelesaikan studinya, Hotman Paris memulai karier hukumnya dengan bergabung di firma pengacara milik O.C. Kaligis. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah saat pertama kali dirinya ditugaskan hadir di persidangan.

Kala itu, ia diminta datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk mengikuti sidang yang sebenarnya bersifat rutin. Namun bagi Hotman muda, momen itu sangat membekas. Ia mengakui bahwa sejak persidangan pertamanya, tubuhnya tak bisa tenang, kakinya terus bergetar, menandakan campuran gugup dan semangat yang menggebu untuk terjun ke dunia hukum.

Setelah itu, kesempatan besar datang menghampiri Hotman Paris saat ia diterima bekerja di kantor hukum internasional milik Adnan Buyung Nasution. Kantor ini dikenal prestisius dan dipenuhi para pengacara asing, sehingga persaingannya pun tak main-main.

Kala itu, Hotman bersaing ketat dengan kandidat kuat lainnya, Otto Hasibuan. Keduanya akhirnya sama-sama lolos. Otto ditempatkan di divisi perkara, sementara Hotman dipercaya menangani urusan internasional.

Dari pengalamannya bekerja di kantor hukum internasional, Hotman Paris mulai menyadari bahwa profesi pengacara ternyata bisa menjadi jalan menuju kemakmuran. 

Baca Juga: Hotman Paris Sebut Tim Kuasa Hukum 01 dan 03 Tak Berpengalaman

Ia melihat sendiri bagaimana para pengacara asing di kantor tersebut menjalani gaya hidup mewah, bahkan banyak di antara mereka yang menggunakan mobil Mercedes-Benz. Pengalaman itu menjadi titik balik yang membangkitkan semangatnya untuk mengejar kesuksesan dalam dunia hukum.

Kemudian pada 1983, Hotman Paris bergabung dengan firma hukum internasional Makarim & Taira S. Kariernya terus menanjak, hingga pada periode 1987–1998, ia turut menangani sejumlah pekerjaan untuk firma hukum asal Australia, Freehill, Hollingdale & Page. 

Namun, pada 1998, Hotman mulai bersuara lantang menentang keberadaan pengacara asing di Indonesia, yang menurutnya bisa mengancam eksistensi pengacara lokal. Tak lama setelah itu, setahun setelahnya, ia memutuskan untuk keluar dari Makarim & Taira S dan mendirikan firma hukumnya sendiri bernama Hotman Paris Hutapea & Partners. 

Firma ini fokus pada litigasi keuangan internasional serta penyelesaian sengketa, dan dikenal karena keberhasilannya membantu banyak konglomerat Indonesia menghapus utang luar negeri, sering kali dengan argumentasi bahwa perjanjian awal utang tersebut tidak sah menurut hukum nasional.

Pada 15 April 2022, Hotman Paris resmi mengundurkan diri dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Ia kemudian bergabung dengan organisasi profesi lain, yaitu Dewan Pengacara Nasional (DPN) Indonesia. Langkah ini semakin menegaskan sikap independennya dalam dunia hukum Tanah Air.

Baca Juga: Otto Hasibuan dan Hotman Paris Kompak Kritik Gugatan Anies dan Ganjar di MK

Kehidupan Pribadi dan Sumber Kekayaan

Hotman Paris menikah dengan Agustianne Marbun pada tahun 1989. Dari pernikahannya, ia dikaruniai 3 anak di antaranya Frank Alexander Hutapea (lahir tahun 1991), Felicia Putri Parisienne Hutapea (lahir tahun 1995) & Fritz Paris Junior Hutapea (lahir tahun 1997).

Hotman dikenal luas dengan hobinya berpenampilan mewah serta mengoleksi mobil mahal, bahkan kerap menghadiahkannya pada jajaran selebriti. Uang pria yang akrab disapa Bang Hotman ini bisa dibilang tak berseri. 

Sebagai pengacara, ia bisa mendapat bayaran tertinggi di angka 12 juta dollar atau sekitar Rp174 miliar. Di tengah kesibukan sebagai pengacara, ia juga pernah membawakan acara bertajuk "Hotman Paris Show" dan "Hot Room" yang tayang di layar kaca. 

Hasil kerja keras Hotman Paris selama ini juga diwujudkan pula dalam bentuk properti. Aset properti Hotman Paris berupa belasan vila dan hotel, serta ratusan ruko dan apartemen yang biaya sewanya menghasilkan nilai tak terduga setiap bulan.

Belum lagi aset perhiasan berupa cincin, jam tangan, serta barang-barang branded Hotman Paris. Bapak tiga anak tersebut juga mengoleksi mobil mewah Lamborghini yang harga satuannya mencapai miliaran rupiah.

Hotman Paris sempat tercatat memiliki 10 lembar saham di perusahaan yang mengelola outlet hiburan malam bernama Atlas Beach Fest (sebelumnya bernama Holywings).

Keren banget ya, Growthmates!