Slogan work-life balance cukup populer beberapa tahun belakangan ini. Slogan tersebut merujuk pada kondisi kehidupan yang stabil dan seimbang antara pekerjaan dan kehidupan sosial. Dalam kondisi yang ideal, seseorang punya waktu yang pas untuk bekerja dan mengurus keluarga atau hangout untuk meredam stres.
Ternyata, sebutan work-life balance sangat cocok mendeskripsikan kekuatan generasi X. Mereka yang lahir antara tahun 1965-1980 tersebut disebut memiliki kehidupan pekerjaan dan kehidupan sosial yang seimbang. Di usia mereka saat ini, mayoritas generasi X sudah menduduki jabatan cukup tinggi di tempat kerja mereka, bahkan beberapa di antaranya mendekati masa pensiun.
Baca Juga: Mengulik Kelebihan Milenial: Generasi Kritis dan Multitasking yang Melek Teknologi
Berikut beberapa kelebihan generasi X:
1. Mandiri
Generasi X merupakan generasi yang menjalani masa kecilnya sebagai The Latchkey Kids, anak-anak yang mengurus diri mereka sendiri tanpa pengawasan orang tua. Pengalaman ini membentuk karakteristik mandiri di antara anggota generasi X.
2. Punya kehidupan lebih seimbang (work-life balance)
Generasi ini merupakan keturunan generasi baby boomer yang terkenal sibuk bekerja karena lahir di masa setelah Perang Dunia II. Oleh karena itu, generasi X mulai membatasi jumlah anak dan mementingkan keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Generasi X tumbuh menjadi individu yang menghargai work-life balance. Mereka belajar untuk menempatkan kehidupan pribadi dan pekerjaan dalam keseimbangan yang sehat.
3. Adaptif (lebih fleksibel)
Keahlian adaptasi generasi X diakui dunia karena mereka menghadapi perubahan besar di masa-masa awal penggunaan komputer dan internet. Yang mampu beradaptasi dengan perubahan besar tersebut menjadikan mereka terlatih berpikir positif serta dapat melihat terbukanya kesempatan yang sangat luas.
4. Berpikiran kritis
Generasi ini juga dipenuhi rasa skeptis sehingga mereka enggan terlibat dalam kegiatan yang dianggap tidak menguntungkan atau kurang rasional. Sifat skeptisisme ini berkembang sebagai respons terhadap lingkungan yang penuh perubahan dan ketidakpastian, mendorong generasi X dalam mengembangkan pemikiran kritis yang kuat.
5. Menyukai tantangan
Terbiasa menghadapi berbagai permasalahan dan mencari solusi untuk bertahan hidup membuat generasi X tidak takut pada tantangan. Sebaliknya, mereka dikenal sebagai penyuka tantangan sehingga disebut sebagai manajer yang paling efektif dibandingkan dengan manajer dari generasi boomer atau generasi Y.
6. Selalu berusaha menjadi lebih baik
Generasi X diakui sebagai kelompok yang bertahan dan berkembang di tengah perubahan dunia yang dinamis. Pengalaman masa kecil mereka yang penuh tantangan membentuk karakteristik yang kuat; menjadikan mereka kontributor yang berharga dalam perkembangan masyarakat dan dunia kerja. Generasi X selalu berusaha mencapai hasil terbaik dalam setiap langkah yang mereka ambil.