Memulai investasi bisa menjadi langkah penting untuk meraih kebebasan finansial. Namun, agar investasi berjalan dengan aman dan sesuai dengan harapan, investor perlu memahami profil risikonya dan berhati-hati terhadap janji keuntungan yang tampak "terlalu baik untuk jadi kenyataan."

Berkaca dengan ungkapan itu, EVP Wealth Management BCA, Indrawan B., menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memulai investasi. Pertama, investor perlu mengenali profil risiko terlebih dahulu.

“Pertama, pasti teman-teman harus tahu dulu profil risikonya,” ungkap Indrawan dalam sebuah video yang dikutip Olenka.

Mengenali profil risiko berarti memahami sejauh mana toleransi Anda terhadap potensi kerugian. Menurutnya, setiap orang memiliki tingkat risiko yang berbeda, yaitu konservatif, moderat, atau agresif. Bagi yang memiliki profil konservatif, Indrawan menjelaskan bahwa mereka biasanya memiliki toleransi risiko yang rendah.

Baca Juga: Armand Hartono Ungkap Momen Terbaik untuk Mulai Lakukan Diversifikasi Investasi, Kapan Ya?

“Kalau ruginya banyak, kayaknya nggak mampu nih, nggak mampu terima,” ujarnya. Untuk tipe ini, produk investasi yang cenderung stabil seperti obligasi dan reksadana pasar uang lebih sesuai. “Obligasi relatif aman, karena dijamin oleh pemerintah,” tambahnya. Reksadana pasar uang juga dianggap konservatif karena risikonya rendah.

Kemudian, investor dengan profil risiko moderat bisa mempertimbangkan produk dengan risiko sedang. “Kalau yang moderat mungkin bisa shifting ke produk yang lebih mix lah,” kata Indrawan, sambil menyarankan produk seperti pendapatan tetap atau fixed income.

Sedangkan untuk para investor yang lebih siap menghadapi risiko tinggi, reksadana saham bisa menjadi pilihan. "Kalau yang profil risikonya lebih kuat, yang lebih berani, lebih agresif, itu bisa ambil reksadana saham,” jelasnya.

Namun, ia menekankan bahwa saham memiliki potensi risiko yang lebih besar, sehingga perlu pengelolaan risiko yang baik. Sepanjang itu bisa di-manage harusnya tidak akan menjadi masalah.

Baca Juga: Perjalanan Lo Kheng Hong, dari Ikut-ikutan hingga Menjadi Investor Saham Berpengalaman

Lebih lanjut, Indrawan juga memperingatkan investor agar waspada terhadap tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Banyak penawaran yang tampak menggiurkan, tetapi sebenarnya berisiko tinggi atau bahkan berpotensi penipuan.

“Yang penting teman-teman jangan sampai tergiur pada tawaran-tawaran investasi yang terlalu ajaib-ajaib,” katanya.

Ia menekankan bahwa keuntungan yang luar biasa besar, seperti tiga atau empat kali lipat hanya dalam waktu singkat, sebaiknya dihindari. Pasalnya, investasi yang normal itu tidak mungkin sampai memberi keuntungan 3 atau 4 kali lipat hanya dalam waktu satu minggu. Untuk itu, Indrawan menyarankan untuk memilih produk investasi yang telah terdaftar dan lebih aman.

Memulai investasi dengan langkah yang tepat dimulai dari mengenali profil risiko dan memilih produk yang sesuai. Menghindari tawaran yang terlalu muluk dan fokus pada produk investasi yang aman akan membantu investor terhindar dari potensi kerugian yang besar.

“Lebih pilih yang sudah lebih dekorasi, yang lebih safe, yang lebih aman," tutup Indrawan.