PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) kembali mencatatkan tonggak penting dan milestone bagi Lapangan JTB melalui capaian produksi full capacity 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan stabil untuk jangka waktu yang panjang.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, Pertamina berupaya meningkatkan produksi migas untuk menjalankan perannya menjaga ketahanan energi nasional.
Baca Juga: Pertamina Retail Catatkan Kinerja Positif, Revenue Tumbuh 22%
"Pertamina terus mendorong tercapainya target produksi di sektor hulu, termasuk gas. Kami mengapresiasi pencapaian PEPC terutama Zona 12 yang telah berhasil mencapai produksi full capacity,' ujar Fadjar, dikutip Jumat (31/5/2024).
General Manager PEPC Zona 12, Mefredi, mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras pekerja dalam menjalankan Gas Processing Facility (GPF) atau plant Lapangan JTB secara kontinyu selama 7 X 24 jam untuk memenuhi target produksi sales gas full capacity sebesar 192 MMSCFD dalam rangka memenuhi kebutuhan gas Jawa Timur dan Jawa Tengah. Produksi gas dengan kapasitas penuh yang dicapai pada Rabu (22/5) tersebut telah melebihi persyaratan kontraktual JTB Project untuk melakukan performance test Gas Processing Facility (GPF) selama 3 X 24 jam.
"Kami sangat bangga bertepatan dengan semangat Kebangkitan Nasional, JTB mempersembahkan produksi full capacity 192 juta MMSCFD. Ini merupakan upaya terbaik anak bangsa untuk Indonesia Emas. Produk JTB yang 100% berupa gas juga merupakan kontribusi kami terhadap capaian agenda global terhadap upaya transisi energi menuju energi bersih," ujar Mefredi.
Peran strategis PEPC ialah memastikan kelancaran pengiriman gas dari Lapangan JTB sesuai nominasi buyer melalui pipa transmisi Gresik-Semarang untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Adapun gas JTB saat ini didistribusikan dan diserap oleh PGN, PLN, PKG, Industri, serta untuk Jargas rumah tangga.
Seperti diketahui, Lapangan JTB telah beroperasi dan mengalirkan gas perdana sejak 20 September 2022 lalu. Di awal produksinya, gas sudah mengalir sebesar 70 MMSCFD, secara bertahap meningkat dan beberapa kali berkesempatan memproduksi gas sebesar 192 MMSCFD, tetapi untuk durasi yang pendek karena keterbatasan demand gas Jawa Timur–Jawa Tengah.
Mefredi menekankan, ke depannya PEPC berkomitmen menjaga capaian produksi di Lapangan JTB dengan menjaga aspek-aspek reliability dan integrity fasilitas produksi atau Gas Processing Facility (GPF) pada fase operasi agar beroperasi 100 persen. "Di samping itu, penting untuk selalu menerapkan implementasi aspek HSSE dalam operasi perusahaan dan melakukan upaya optimasi penyerapan gas JTB sesuai komitmen buyer atau PJBG," terangnya.
Komitmen PEPC JTB dalam mendukung aspek HSSE antara lain ditunjukkan dengan capaian jam kerja selamat lebih dari 65,9 juta jam kerja.