Fenomena pengibaran bendera One Piece atau Jolly Roger belakangan ramai dilakukan masyarakat, bendera hitam bergambar bajak laut bertopi jerami itu dikibarkan jelang HUT RI ke-80. Fenomena itu disebut-sebut sebagai sebuah sikap protes kolektif yang dilakukan masyarakat atas sikap pemerintah Indonesia sekarang ini. Bendera One Piece adalah bentuk kekecewaan.
Sejarah Bendera One Piece
Bendera hitam bergambar tengkorak dan dua tulang bersilang di belakang tengkorak sudah dikenal sejak abad ke-18. Bendera ini dipakai oleh kelompok bajak laut untuk menandai identitas dan memperingatkan ancaman.
Bendera bajak laut ini semakin populer setelah diadaptasi dalam dunia fiksi One Piece oleh Eiichiro Oda kemudian mengadaptasi simbol ini ke dalam dunia fiksi One Piece.
Baca Juga: Ramai Bendera One Piece Jelang HUT RI-80, Apa Kata Istana?
Dalam One Piece bendera itu didesain untuk menggambarkan setiap karakter yang terlibat. Monkey D Luffy menambahkan topi jerami khasnya di atas tengkorak sebagai ciri khas.Simbol ini tidak hanya muncul di bendera kapal mereka, tetapi juga di layar kapal, pakaian, hingga tato.
Secara garis besar bendera ini merupakan simbol kebebasan, persahabatan, dan tekad untuk melawan penindasan pemerintah yang menggunakan kekuatan militer.
Ramai Dikibarkan Jelang HUT RI ke-80
Pengibaran bendera One Piece jelang HUT RI ke-80 belakangan sangat ramai dilakukan masyarakat. Fenomena ini memicu polemik setelah pemerintah melarangnya lantaran dianggap meruntuhkan marwah Bendera Merah Putih yang diperjuangkan dengan darah oleh para pendiri bangsa.
Kendati berpolemik, namun pengibaran Bendera One Piece juga dinilai sebagai bentuk kreativitas yang memanfaatkan budaya pop, sementara yang lain memaknainya sebagai sindiran atau protes terhadap kondisi politik dan pemerintahan.
Apa Kata Istana?
Istana buka suara terkait ramainya pengibaran bendera One Piece menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Bendera hitam bergambar bajak laut bertopi jerami itu oleh banyak pihak dimaknai sebagai sebuah bentuk protes kolektif yang dilakukan masyarakat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) RI, Hasan Nasbi, mengatakan hal itu menjadi hak masyarakat, mereka boleh saja tidak suka dengan pemerintah, namun pengibaran bendera one piece untuk menggantikan merah putih tetap tidak bisa dibenarkan.
"Begini, mau suka atau tidak suka sama pemerintah itu hak. Keduanya pilihan yang sah di republik ini," kata Hasan dilansir Selasa (5/8/2025).
Menurut Hasan Bendera Merah Putih sebagai simbol negara jelas tidak bisa diganti keberadaannya, pengibaran Bendera Merah Putih adalah hal mutlak, itu tak bisa ditawar-tawar.
"Tapi bendera merah putih bukan pilihan, dia keniscayaan, bendera merah putih tidak boleh diganti dengan yang lain," ujarnya.
Baca Juga: Siap Menyapa Penonton Indonesia, Film Panggil Aku Ayah Gelar Gala Family & Friends
Sampai saat ini, dirinya juga belum pernah melihat secara langsung masyarakat yang mengibarkan bendera one piece di momen Agustus-an ini.
"Saya belum pernah lihat. Sepanjang jalan saya tiap hari jalan enggak pernah lihat,” ungkapnya.