Pinpin juga menilai, sosial media adalah sesuatu yang sangat menarik, sesuatu yang sangat asik, dan sesuatu yang sangat baik bagi seorang entrepreneur jika mereka juga memahami 3 dimensi dalam sosial media, yakni personalitas, sosialitas, dan profesionalitas.
“Bicara personalitas ya tentu eksistensi kita sebagai seorang pribadi. Kemudian, bicara sosialitas, yakni bagaimana kehadiran kita dan hubungan kita dengan kondisi sosial, teman-teman kita, masyarakat, dan seterusnya. Sedangkan profesionalitas itu berbicara tentang eksistensi kita secara profesional sebagai seorang entrepreneur,” jelas Pinpin.
Karenanya, lanjut Pinpin, seorang entrepreneur pun dituntut harus pandai memilih dan meramu 3 dimensi dalam sosial media tersebut.
“Pilih yang mana di antara tiga itu, apakah personalitas saja, ya bisa terjebak jadi narsistik banget sih. Jika sosialitas saja, oke, namun akhirnya pembaca sosial media kita enggak kenal siapa kita. Atau profesionalitas saja, imbasnya media sosialnya kebanyakan iklan dari bisnis dan perusahaan kita. Nah, seorang entrepreneur harus bisa meramu 3 dimensi tersebut,” papar Pinpin.
Terakhir, Pinpin pun mengingatkan kembali bahwa seorang entrepreneur jangan sampai terjebak flexing di media sosial. Menurutnya, media sosial sebaiknya dijadikan wadah untuk membangun hubungan dengan banyak orang, tak terkecuali konsumen.
Sebagai entrepreneur, sambung Pinpin, pemanfaatan media sosial juga dapat memudahkan dalam memberi umpan balik kepada konsumen secara interaktif dan cepat. Hal tersebut tentu saja menjadi strategi yang ampuh untuk menaikkan kurva penjualan.
“Jadi sekali lagi, kita tidak perlu terjebak flexing. Kita harus gunakan media sosial sebagai alat marketing dan branding yang luar biasa bagi seorang entrepreneur. Dan seorang entrepreneur penting untuk meramu ketiga dimensi media sosial tadi,” pungkas Pinpin.