Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkap pandangannya terkait kabar merger antara perusahaan Grab dan GoTo yang sempat menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Menurutnya, apabila merger dua perusahaan besar itu terealisasi hal tersebut akan memberikan dampak negatif bagi konsumen.

Nailul Huda menjelaskan, motif sebuah perusahaan melakukan merger di antaranya adalah efisiensi unit cost dan sisi untuk memperluas pangsa pasar. Ketika melihat dari efisiensi unit cost, hal ini bisa menurunkan harga ataupun biaya per unit layanan. 

Dengan kata lain, biaya perjalanan bisa menjadi lebih murah. Namun, jika hal itu terjadi dan tidak adanya persaingan, justru yang akan memicu kerugian bagi konsumen. Karena ketika merger terealisasi, pilihan konsumen semakin terbatas untuk menikmati jasa layanan tertentu.

Baca Juga: Berkenalan dengan Ekonom sekaligus Pengamat Celios, Nailul Huda

“Termasuk hal-hal ini ketika Gojek dan Grab ingin melakukan merger, artinya masyarakat semakin sedikit pilihan untuk menggunakan transportasi online. Ini yang merugikan masyarakat karena tidak adanya persaingan di situ,” ujar Nailul Huda seperti Olenka kutip, Rabu (4/6/2025).