Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ikut menghadiri sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) 2024 yang digelar di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat Rabu (27/3/2024). Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di gedung MK sekitar pukul 07.20 WIB
Anies mengaku dirinya bersama Cak Imin datang mengikuti sidang di MK bukan ingin mencari sensasi atau. Dia bilang kehadiran mereka untuk menyaksikan secara langsung bagaimana praktik konstitusi di MK berjalan.
Baca Juga: Gibran Bilang Prabowo Bakal Minta Masukan Jokowi Terkait Susunan Kabinet, Istana Merespons
“Ini bukan sekadar sensasi, ini adalah untuk meneruskan praktik konstitusi jadi jauh lebih besar, jauh lebih penting, kita mengikuti substansi," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap pada persidangan selanjutnya semua pendukungnya ikut datang ke gedung MK untuk menyaksikan jalannya sidang dan menjadi saksi putusan para hakim MK terkait sengketa Pilpres. Anies berharap para pengadil di MK bekerja sesuai hati nuraninya.
"Dari situ kita lihat bagaimana putusan MK. Kita berharap agar praktik konstitusi kita terjaga," kata Anies Baswedan.
Dia mengatakan, apabila para MK memutus sengketa itu sesuai hati nuraninya dan tak menabrak norma-norma yang berlaku, maka hal itu menandakan demokrasi di negara ini sudah sehat, namun jika sebaliknya lanjut Anies maka dapat disimpulkan bahwa demokrasi belum berjalan maksimal.
"Artinya apa? Demokrasi berjalan dengan baik, pengelola pemerintahan berjalan dengan baik ketika ada praktik pemilihan pun adalah pemilihan yang bebas dari tekanan dan ancaman," ucapnya.
Lebih lanjut Anies Baswedan mengatakan, Pilpres 2024 jauh dari jujur, adil dan bebas. Dia menilai Pilpres kali ini diwarnai kecurangan masif yang menguntungkan pihak tertentu. Kecurangan itu kata dia bahkan sudah terjadi sejak awal Pemilu 2024.
Baca Juga: Minta Masukan Soal Susunan Kabinet Kerja ke Jokowi, Gibran: tapi Penentunya Tetap Pak Prabowo
"Apakah Pilpres 2024 kemarin telah dijalankan secara bebas, jujur dan adil? Izinkan kami menyampaikan jawabnya, tidak. Yang terjadi adalah sebaliknya," tutupnya.