Direktur Eksekutif Veritas Institut, Aldi Tahir, memuji langkah cepat dan tegas Presiden Prabowo Subianto dalam merespons insiden teknis pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, tindakan korektif yang langsung dilakukan pemerintah mencerminkan kepemimpinan yang responsif dan berorientasi solusi.

“Respon cepat Presiden Prabowo memperlihatkan kepemimpinan yang tanggap dan bertanggung jawab. Beliau tidak menutup mata terhadap masalah, tapi segera memerintahkan evaluasi total untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi dapur penyedia makanan,” kata Aldi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Aldi menegaskan, program MBG tidak boleh dilihat dari satu-dua insiden di lapangan, melainkan sebagai kebijakan strategis negara untuk meningkatkan gizi anak bangsa dan memperkuat ekonomi rakyat. Ia mengingatkan, mempolitisasi persoalan teknis justru bisa mengaburkan manfaat besar dari program ini.

Baca Juga: NPI Nilai MBG Bikin Anak Sehat dan Ekonomi Bergerak

Baca Juga: Aksi Purbaya yang Cuek dengan Imbauan Luhut: Dana MBG Tetap Ditarik!

Baca Juga: Aksi Purbaya Tolak Pajak Baru Dipuji Mahfud MD: Terus Maju Pak, Bravo!

“MBG merupakan investasi sosial jangka panjang. Kita bicara tentang masa depan anak-anak Indonesia, bukan sekadar proyek makan siang. Jadi jangan dipolitisasi. Fokusnya adalah memperbaiki tata kelola dan memastikan manfaatnya terus berlanjut,” tegasnya.

Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), hingga Juni 2025, jumlah penerima manfaat program MBG telah mencapai lebih dari 5,2 juta orang, mencakup anak usia PAUD, SD, SMP, SMA, madrasah, hingga ibu hamil dan menyusui. 

"Program ini juga melibatkan UMKM dan koperasi lokal sebagai penyedia bahan pangan bergizi dari petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro di daerah", urainya. 

Ia menilai, efek ekonominya terasa langsung. MBG menggerakkan rantai pasok lokal, dari petani ke dapur sekolah, dari nelayan ke penyedia bahan olahan. 

"Program MBG ini bentuk nyata gotong royong ekonomi rakyat yang hidup,” ujar Aldi.

Aldi menilai, keberanian dan respon cepat Presiden Prabowo memperbaiki sistem tanpa menunda pelaksanaan program menunjukkan bahwa MBG bukan sekadar janji politik, tapi komitmen moral negara terhadap masa depan generasi emas Indonesia.

“Presiden tidak menyalahkan siapa pun, tapi langsung bertindak memperkuat pengawasan dan memperbaiki manajemen dapur. Itu gaya kepemimpinan yang solutif. Pemerintah bekerja cepat agar anak-anak tetap bisa menikmati makanan bergizi tanpa gangguan,” ucapnya.

Veritas Institut juga menilai MBG sebagai program sosial paling progresif di era pemerintahan saat ini, karena mampu menyatukan tiga agenda besar sekaligus, yakni peningkatan gizi, pemerataan ekonomi rakyat, dan penguatan SDM bangsa.

“Setiap piring makan bergizi yang tersaji di sekolah, artinya ada kerja bersama ribuan tangan rakyat. Inilah bentuk nyata pembangunan inklusif yang sesungguhnya,” tutup Aldi.