Eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeklaim pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur sama sekali tak memberikan dampak terhadap kondisi Jakarta, baginya Jakarta tetap menjadi sebuah kota besar yang menjadi tujuan banyak orang.
“Menurut saya tidak ada pengaruhnya kalau ibu kota harus pindah pun. Karena Jakarta tetap menjadi ibu kota bisnis, kota budaya, pusat keuangan. Tempat turis. Ini yang akan kita wujudkan,” kata Ahok dalam sebuah video di saluran Youtube Panggil Saya BTP Sabtu (11/5/2024).
Baca Juga: Menanti Pertarungan Ahok Versus Anies Jilid II di Pilkada DKI 2024
Ahok mengatakan, setelah status Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota Negara, pemerintah bakal terus membangunnya menjadi sebuah kota Metropolitan paling maju di Indonesia, hal itu dilakukan untuk mewujudkan Jakarta menjadi sebuah kota bisnis.
“Saya sampaikan tentu Jakarta akan jadi ibu kota metropolitan yang besar,” ujarnya
Kendati begitu, Ahok berharap, pemerintah tak hanya berfokus pada pembangunan dan pengembangan kota, namun Sumber Daya Manusia di kota itu juga mesti ditingkatkan, selain itu kesejahteraan masyarakatnya juga mesti menjadi perhatian serius, jangan sampai kata dia Jakarta menjadi kota paling maju namun masyarakatnya justru tak sejahtera.
“Tapi jangan jadi kota besar tapi perutnya tidak kenyang. Kan kata Bung Karno yang penting perut rakyat itu kenyang,” ujarnya.
“Nah kalau perut kenyang tentu pikiran tenang kan. Saya kira kalau pikiran tenang baru bisa dompet penuh karena bekerja dengan baik. Jakarta harus dibuat menjadi sebuah kota yang sangat menguntungkan semua pihak. Diadministrasi dengan baik,” tambahnya.
Ahok melanjutkan, dirinya sangat tidak setuju jika Jakarta menjadi kota paling maju di Indonesia, namun di sisi lain masyarakatnya justru tidak terurus dengan baik.
Baca Juga: Menyatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi adalah Tantangan yang Harus Dituntaskan Prabowo
Baca Juga: Jokowi Harap Prabowo-Gibran Langsung Bisa Bekerja Setelah Dilantik
“Saya tidak ingin Jakarta jadi kota begitu besar, begitu banyak orang kaya datang, begitu banyak orang pintar datang. Tapi ada orang-orang yang tertinggal yang tidak punya daya beli,” pungkasnya.