5. Terapkan rencana 3-3-3 untuk produktivitas

Untuk meningkatkan produktivitas, terapkan rencana 3-3-3. Teknik ini melibatkan pendedikasian tiga jam untuk proyek terpentingmu, menyelesaikan tiga tugas yang lebih pendek, dan terlibat dalam tiga aktivitas pemeliharaan.

Dengan mendefinisikan seperti apa 'hari yang produktif' bagimu, kamu dapat menemukan kedamaian dalam pencapaianmu sendiri, meskipun pencapaian tersebut tidak selalu sejalan dengan ukuran keberhasilan tradisional.

Jika kamu mengerjakan proyek besar di kantor, luangkan tiga jam tanpa gangguan untuk mengerjakannya sambil juga menangani tugas-tugas yang lebih kecil seperti menanggapi email atau mengatur ruang kerjamu sendiri.

6. Belajar secara efektif dengan teknik Feynman

Teknik Feynman adalah metode yang ampuh untuk menguasai konsep-konsep baru melalui pengajaran. Mulailah dengan memilih topik yang ingin kamu pelajari dan pelajari secara menyeluruh. Kemudian jelaskan seolah-olah mengajarkannya kepada seorang anak, ini membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam pemahaman kamu.

Terakhir, tinjau kembali materi tersebut untuk mengisi kesenjangan tersebut dan menyederhanakannya lebih lanjut. Misalnya, jika kamu belajar tentang perubahan iklim, jelaskan secara sederhana kepada teman atau anggota keluarga untuk memoles pengetahuanmu.

7. Renungkan kesalahan dengan tinjauan setelah tindakan

Belajar dari kesalahan sangat penting untuk pertumbuhan. Lakukan Tinjauan Setelah Tindakan dengan mengajukan empat pertanyaan kunci kepada diri sendiri: Apa yang ingin saya capai? Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa itu terjadi? Apa yang akan saya lakukan secara berbeda di lain waktu?

Praktik reflektif ini membantu kamu menganalisis kesalahan secara konstruktif dan menerapkan pelajaran yang dipelajari untuk melangkah maju.

8. Tingkatkan keterampilan komunikasi dengan aturan 7-38-55

Memahami bagaimana orang memandang komunikasi dapat meningkatkan interaksi kamu secara signifikan. Menurut Aturan 7-38-55, hanya 7% komunikasi yang berasal dari kata-kata, 38% didasarkan pada nada dan suara sementara 55% yang mengejutkan bergantung pada bahasa tubuh.

Untuk berkomunikasi dengan kuat, pertahankan kontak mata, tersenyumlah dengan tulus, dan gunakan bahasa tubuh yang terbuka selama percakapan.

9. Jadikan 'Tidak' sebagai keputusan default

Di dunia yang serba cepat saat ini, mudah untuk terlalu berkomitmen dengan mengatakan 'ya' terlalu sering. Sebaliknya, jadikan 'tidak' sebagai respons default kamu kecuali ada sesuatu yang benar-benar membuat kamu bersemangat.

Dengan memprioritaskan apa yang benar-benar penting bagimu, baik itu proyek pekerjaan atau kegiatan sosial, kamu akan memiliki waktu luang untuk hal-hal yang benar-benar memberikan nilai tambah bagi hidup.

Baca Juga: 3 Tips Investasi Cerdas ala Jutawan, Bantu Meningkatkan Kekayaan di Tahun 2025! Coba Terapkan Yuk!