Di balik nama-nama brand lokal Indonesia yang sudah kita kenal dan konsumsi sehari-hari, ada cerita menarik berupa akronim yang sarat makna. Mulai dari doa ibu sampai semangat bangkit dari krisis.

Untuk mengetahui lebih lanjut, inilah delapan merek Indonesia dengan nama yang ternyata singkatan. Gak sekadar menjual, namun juga unik, menghibur, sekaligus menginspirasi lho!

1. Krisbow – Nama Anak Pendiri yang Melegenda di Dunia Perkakas

Krisbow merupakan singkatan dari Krisnandi Wibowo, putra dari pendiri Kawan Lama Group, Kuncoro Wibowo. Nama ini dipilih sebagai simbol modernisasi produk perkakas dengan standar internasional.

Baca Juga: 15 Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Brand Modest Fashion Lokal

Didirikan pada 1998, Krisbow hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk teknik, peralatan rumah, dan industri yang andal. Kini, Krisbow dikenal luas dengan lebih dari 10.000 produk berkualitas.

2. Buccheri – Kesan Eropa, Asal Indonesia

Buccheri memang terdengar seperti merek sepatu Italia, tapi nyatanya brand ini murni buatan Indonesia. Nama ini adalah akronim dari tiga pendiri awalnya: Budi, Erdiansyah, dan Hery, yang membangun bisnis dengan mimpi menghadirkan sepatu elegan dengan harga terjangkau.

Didirikan pada 1980-an, Buccheri awalnya hanya beroperasi lewat satu toko kecil di Jakarta. Kini, mereka punya puluhan outlet di seluruh Indonesia, identik dengan sepatu kulit premium dan gaya formal.

Baca Juga: 5 Merek Makanan yang Sering Disangka Milik Brand Asing, Padahal Asli Lokal Punya!

3. Maspion – Nasionalisme dalam Satu Kata

"Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional" adalah filosofi kuat yang diusung Maspion, raksasa industri rumah tangga Indonesia yang berdiri sejak 1962.

Didirikan oleh Alim Markus di Surabaya, Maspion awalnya hanya memproduksi barang logam sederhana. Kini, mereka punya lebih dari 4.000 produk yang menembus pasar ekspor, dari peralatan dapur hingga elektronik.

4. Ortuseight – Filosofi Kolaborasi 8 Pendiri

Nama Ortuseight berasal dari kata ORTUS (yang dalam bahasa Latin berarti awal atau kelahiran) dan eight yang mewakili delapan pendirinya. Akronim ORTUS sendiri mencerminkan nilai: Optimism, Resilience, Trust, Upbeat, Social.

Didirikan pada 2018, brand ini lahir dari semangat para pecinta sepak bola dan futsal yang ingin menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau, khusus untuk pasar lokal. Kini, Ortuseight telah dipakai banyak atlet profesional Tanah Air.

Baca Juga: Berkenalan dengan Senaz Nasansia, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Brand Modest Fashion Si.Se.Sa

5. Dobujack – Doa Ibu Jadi Anak Cepat Kaya

Brand streetwear ini punya cerita yang sangat Indonesia. Dobujack merupakan singkatan dari "Doa Ibu Jadi Anak Cepat Kaya". Gagasan ini lahir dari Delly Fitriansyah yang memulai brand-nya dari jalanan Bandung tahun 2005.

Delly ingin menciptakan identitas fashion yang fun, berani, dan penuh pesan lokal. Tak disangka, brand ini dengan cepat mencuri perhatian generasi muda, terutama lewat desain grafis yang nyentrik dan penuh karakter.

6. Tomkins – Optimisme dari Krisis

"Tetap Optimis Menembus Krisis Industri Nasional" adalah makna tersembunyi di balik nama Tomkins, brand sepatu lokal yang diproduksi oleh PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Baca Juga: Mengulik Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik di Purwakarta

Perusahaan ini pernah mengalami krisis finansial, namun berhasil bangkit dan menjadikan Tomkins sebagai simbol ketahanan bisnis. Produk mereka kini banyak dipakai siswa sekolah hingga pekerja, dikenal karena kualitas dan daya tahan.

7. Cimory – Kesegaran dari Pegunungan

"Cisarua Mountain Dairy" adalah kepanjangan dari Cimory, merek produk olahan susu yang terkenal segar dan lezat. Didirikan oleh Bambang Sutantio pada 2006, Cimory memulai usahanya di kaki Gunung Gede, Puncak, Bogor.

Dengan menggandeng peternak lokal dan menerapkan proses pengolahan yang higienis, Cimory kini telah menjadi raksasa susu nasional, dikenal lewat yogurt, susu UHT, dan restoran Chocomory-nya yang ramai dikunjungi.

Baca Juga: Tentang Cimory dan Peran Perempuan di Dunia Industri Profesional

8. Amanda Brownies – Warisan Keluarga dari Bandung

Bukan nama orang, nama Amanda dari brownies terkenal kecintaan masyarakat Indonesia merupakan singkatan dari "Anak Mantu Damai". Singkatan itu menunjukkan sebuah harapan sederhana dari Sumi Wiludjeng, sang pendiri, agar keluarganya rukun. Brownies kukus Amanda lahir dari dapur rumah tangga di Bandung pada 1999.

Seiring waktu, brownies kukus Amanda menjadi oleh-oleh khas Bandung. Rahasianya? Konsistensi rasa, bahan berkualitas, dan semangat kekeluargaan yang menular hingga ke para konsumennya.

Baca Juga: Mengenal Sosok Rizka Wahyu Romadhona, Wanita di Balik Sukses Lapis Bogor Sangkuriang

Ternyata, banyak merek lokal menyimpan cerita personal dan penuh makna di balik namanya. Mana yang paling bikin kamu terkesan? Atau, kamu tahu brand lokal lain yang punya akronim unik? Coba sharing dong, Growthmates!