Growthmates, meskipun tampaknya kehebohan AI, Blockchain, dan teknologi baru lainnya mereda di tahun 2024, ini tidak berarti bahwa peluang untuk memanfaatkannya berkurang.

Meskipun tampaknya AI tidak mengubah dunia sedalam yang dijanjikan menjelang peluncuran Chat GPT, kita tidak boleh meremehkan apa yang dapat dicapai dalam beberapa tahun.

"Kebanyakan orang melebih-lebihkan apa yang dapat mereka capai dalam setahun dan meremehkan apa yang dapat mereka capai dalam sepuluh tahun." - Bill Gates

Dikutip dari Forbes, Jumat (27/12/2024), berikut 6 teknologi baru yang diyakini akan menjanjikan pertumbuhan luar biasa pada tahun 2025 dan menghadirkan peluang startup yang menarik.

1. AI Generatif

Meskipun tampaknya kemajuan dalam AI generatif (bersama dengan sensasi yang menyertainya) melambat, startup masih dapat memanfaatkan teknologi ini untuk aplikasi inovatif baru seperti konten pemasaran yang dipersonalisasi, aset gim video, pembuatan konten otomatis, atau ceruk lainnya yang masih belum memanfaatkan sepenuhnya potensi pembuatan gambar atau teks AI.

Perusahaan seperti Jasper dan Runway AI telah menunjukkan potensinya, namun masih banyak ruang untuk inovasi di area khusus, terutama industri yang jauh dari bidang teknologi, tempat siklus adopsi bisa lebih lambat.

Startup juga dapat menggabungkan AI generatif dengan alat lain yang menghasilkan penawaran yang sangat berbeda. Selain itu, karena kebijakan AI Terbuka untuk menyediakan

2. Komputasi Kuantum

Komputasi kuantum beralih dari janji teoretis ke aplikasi praktis, dengan perusahaan seperti IBM dan Google membuat langkah maju. Teknologi ini dapat memecahkan masalah dalam optimasi, kriptografi, dan penemuan obat jauh lebih cepat daripada komputer klasik.

Perusahaan rintisan dapat menemukan peluang untuk membuat algoritma atau platform yang memanfaatkan komputasi kuantum untuk industri tertentu, seperti keuangan atau logistik. Hambatan untuk masuk tetap tinggi karena kompleksitas teknis, tetapi para pelopor dapat memantapkan diri sebagai pemimpin dalam ruang transformatif ini.

Baca Juga: Ini Dia Tiga IKM yang Jadi Juara Kompetisi Startup Kosmetik Kemenperin

3. Biologi Sintetis

Biologi sintetis menggabungkan biologi, rekayasa, dan komputasi untuk merancang dan menghasilkan sistem biologis. Teknologi ini membuka pintu bagi kemajuan dalam pertanian, biofuel, dan kedokteran.

Perusahaan rintisan seperti Ginkgo Bioworks membuka jalan, tetapi masih banyak ruang bagi pemain baru.

Perusahaan rintisan mungkin berfokus pada pengembangan mikroba rekayasa yang menghasilkan bahan berkelanjutan atau jenis baru makanan yang ditanam di laboratorium.

Dengan meningkatnya masalah lingkungan dan etika, perusahaan rintisan biologi sintetis dapat mengatasi tantangan global yang kritis. Menargetkan masalah keberlanjutan juga dapat memberikan perusahaan rintisan tahap awal akses ke pendanaan pemerintah dan sumber daya teknologi lainnya (laboratorium di universitas, dll.), yang dapat mengimbangi intensitas modal yang tinggi dan hambatan masuk bidang biologi sintetis.

4. Edge Computing

Edge computing memproses data lebih dekat ke tempat data tersebut dihasilkan daripada bergantung pada server cloud terpusat. Teknologi ini penting untuk perangkat IoT, kendaraan otonom, dan analitik waktu nyata.

Startup dapat membangun solusi yang mengoptimalkan edge computing untuk industri tertentu, seperti perawatan kesehatan (pemantauan pasien waktu nyata) atau manufaktur (pemeliharaan prediktif). Seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat IoT, edge computing akan menjadi lebih penting dalam memastikan latensi rendah dan efisiensi tinggi.

5. Robotika Canggih

Robotika terus berkembang, dengan aplikasi yang melampaui manufaktur tradisional. Pada tahun 2025, robot memainkan peran yang semakin penting dalam perawatan kesehatan (robot bedah), logistik (drone pengiriman otonom), dan pertanian (pemanen robotik).

Startup dapat fokus pada pembuatan robot khusus untuk pasar khusus. Misalnya, startup dapat mengembangkan robot untuk eksplorasi bawah air atau robot yang dirancang untuk membantu perawatan lansia. Bermitra dengan AI dan teknologi sensor dapat menciptakan sistem robotik yang sangat fungsional dan mudah beradaptasi.

6. Pengobatan yang Dipersonalisasi

Kemajuan dalam genomik dan AI mendorong pengobatan yang dipersonalisasi, di mana perawatan disesuaikan untuk masing-masing pasien berdasarkan susunan genetik mereka. Pendekatan ini sangat menjanjikan dalam pengobatan kanker dan penyakit langka.

Perusahaan rintisan dapat mengembangkan platform yang menganalisis data genetik untuk memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti bagi dokter atau membuat alat untuk perawatan kesehatan jarak jauh dan yang dipersonalisasi. Dengan bermitra dengan perusahaan bioteknologi dan memanfaatkan analisis data, perusahaan rintisan dapat berkontribusi untuk membuat perawatan kesehatan lebih tepat dan efektif.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Tech Winter, Startup Perlu Fokus 3 Aspek Ini untuk Raih Pendanaan Investor